Para alumnus Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Semarang diharapkan lebih cekatan, memiliki wawasan lebih luas serta bisa bekerja dalam tim. Pasanya, ke depan hal inilah yang dibutuhkan oleh dunia kerja, bukan hanya prestasi akademik yang bagus. Hal tersebut diungkapkan Rektor Unika Soegijapranata Prof Ridwan Sanjaya saat melepas sebanyak 459 wisudawan-wisudawati di gedung Sporthall, kampus tersebut, Sabtu (9/9). Jumlah 459 wisudawan tersebut berasal dari 4 program studi magister, 12 program studi sarjana, dan 1 program studi diploma.
Ridwan mengungkapkan tentang adanya berita soal dua perusahaan internasional, salah satunya Google yang menerima calon karyawan tanpa harus mengenyam perguruan tinggi.
"Jangan disalahkan ketika perusahaan tidak membutuhkan lulusan dari perguruan tinggi karena tidak ada sesuatu yang menunjukkan bahwa pendidikan perguruan tinggi telah melakukan yang terbaik dan memberi nilai tambah tersendiri bagi kemampuan mahasiswa. Karena itu, kampus perlu memberikan kepada mahasiswa mengenai wawasan serta pemahaman mengenai etika dan etos kerja. Saat ini hal itu yang dibutuhkan dunia industri," jelas Prof Ridwan.
Lapangan Kerja
Meski demikian, lanjut dia, pihaknya tidak menuntut seluruh alumni untuk bekerja sebagai karyawan, di perusahaan orang. Sebab, dalam dunia digital memungkinkan seseorang untuk membuka lapangan kerja.
"Saya dapat mengambil contoh dari mahasiswa yang saya bimbing dalam tugas akhimya, dan telah membuat game Jomblo Keren yang berhasil masuk dalam 10 besar Top Paid Games. Bahkan untuk kategori game simulasi berbayar, game ini dapat meraih peringkat pertama sebagai game yang paling banyak diunduh."
Ia memaparkan setelah mengetahui hal tersebut, banyak investor yang tertarik menanamkan modalnya untuk mendorong berdirinya perusahaan bahkan membiayai segala biaya yang keluar. "Awalnya mungkin banyak orang tua yang bingung melihat model bisnis yang dijalankan oleh anaknya. Akan tetapi, saya yakin ke depan model bisnis rintisan sendiri (start up model) banyak berkembang bahkan tidak hanya bidang teknologi informasi saja yang berkembang menjadi start-up, bidang-bidang lain pun juga akan, mengikuti,"jelas-nya.
Generasi Z, kata dia, saat ini melihat start up sebagai suatu peluang dan saat ini sudah banyak contoh produk-produk hebat dari model bisnis ini seperti Gojek, Tokopedia, Bukalapak yang memang awalnya skala kecil tapi menginspirasi banyak orang untuk berwirausaha.
(►Suara Merdeka 11 September 2017, http://www.suaramerdeka.com)