Saat ini, masyarakat hidup ditengah ‘ledakan’ informasi dan banjir pilihan berita. Namun disatu sisi, kemampuan seseorang dalam memproses informasi memiliki keterbatasan.
“Diantara ribuan informasi, kita diberi pilihan untuk menentukan mana yang akan kita baca atau serap. Dalam satu hari saja, kita bisa menerima informasi yang setara dengan membaca 175 koran. Lebih menarik lagi, karena dalam penelitian, otak tidak mampu membuat prioritas. Apa yang dibaca pertama, itulah yang akan diproses otak," papar Rektor Unika Soegijapranata Prof Budi Widianarko MSc, disela wisuda Unika Periode I 2017 di kampus Bendan Dhuwur, Sabtu (29/4) lalu.
Untuk itu, dirinya berharap wisudawan harus dapat memilah informasi yang saat ini beredar luas, sehingga informasi tersebut dapat menambah wawasan yang positif. “Saya berkeinginan agar para wisudawan dapat membedakan informasi yang benar untuk diserap,” paparnya dihadapan lulusan.
Tercatat sebanyak 373 orang mengikuti wisuda pertama Unika, setelah kampus meraih akreditasi A. Dari jumlah tersebut terdiri dari enam program magister, 13 prodi S1 dan satu DIII yakni Lingkungan & Perkotaan, Hukum, Teknik Arsitektur, Manajemen, Sains Psikologi serta Profesi Psikologi. Sedangkan untuk jenjang S1, diantaranya Arsitektur, Desain Komunikasi Visual, Teknik Sipil, Ilmu Hukum hingga Sistem Informasi.
Salah satu lulusan terbaik, Wong Michelle Hermanto, sebagai perwakilan mahasiswa menuturkan dirinya berharap para wisudawan dapat memberikan ilmu yang dipelajari selama kuliah untuk sesama."Karena itu anugerah Tuhan yang mestinya tidak digunakan hanya untuk diri sendiri," tandas lulusan Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Unika dengan IPK 3,99 tersebut.
Tampak gambar : Prosesi wisuda periode I 2016/2017 oleh Rektor Unika Soegijapranata Prof Budi Widianarko MSc, di kampus Bendan Dhuwur, Sabtu (29/4) lalu.