Meski pandemi covid-19 masih melanda dan belum ada kepastian kapan akan berakhir, namun kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Unika Soegijapranata ini untuk mengisi waktu dan mengembangkan talentanya dengan mengikuti kompetisi tingkat nasional.
Bahkan dalam kompetisi tersebut dia berhasil meraih prestasi dalam kompetisi tingkat nasional di dua lokasi lomba yang berbeda. Mahasiswi tersebut adalah Ryani Airin Putri Wenas.
Dara yang memiliki hobi travelling, menari, menyanyi dan memasak ini, pada salah satu kompetisi EEC (Economics English Club) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (Unila) telah berhasil meraih juara Kedua tingkat nasional yaitu pada jenis lomba Story Telling.
Dalam kompetisi EEC yang bertema besar “Frame Your Timeless Legacy” ini diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa atau mahasiswi perguruan tinggi negeri dan swasta se-Indonesia. Dan diikuti sekitar 40 peserta lomba yang mewakili dari beberapa perguruan tinggi swasta maupun negeri di Indonesia.
Sedangkan kompetisi nasional lainnya yaitu kompetisi EFEST 2020 Universitas Diponegoro (Undip) yang memilih tema besar “Indonesian Economic Outlooks in The New Normal Era”, Airin demikian nama panggilannya berhasil meraih juara Ketiga.
Dalam rilis kepada Tribun Jateng, Airin mengisahkan kembali segala persiapan yang dilakukannya menjelang lomba tingkat nasional tersebut.
"Saat saya mengikuti lomba EFEST (English Festival) 2020 Undip, Instragam saya difollow oleh official accountnya EEC Unila, dan early bird-nya adalah saat tanggal saya difollow. Maka saya segera mengisi formulirnya dan mempersiapkan diri dengan latihan," ucapnya, Jumat (13/11/2020).
Di EEC Unila, Airin pertama kali mendapat tema tentang Good Old Days atau menceritakan tentang hari-hari baik sebelum muncul pandemi Covid-19.
Sedangkan untuk finalnya, Airin diminta untuk mengkombinasikan tiga kata kunci yang diberikan secara acak untuk dijadikan sebuah cerita. Tiga kata kunci tersebut yaitu perhiasan warisan, situasinya memalukan dan tempatnya di gedung pengadilan.
"Maka sebelum mempersiapkan diri mengikuti lomba memang saya harus banyak membaca literasi melalui internet untuk mendapatkan ide pembuatan cerita, seaching youtube untuk cari ekspresi-ekspresi saat story telling, kemudian menghafalkan narasi cerita yang membutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat hari, selanjutnya latihan sendiri dan direkam berulang-ulang sampai jadi, baru dikumpulkan," paparnya.
Saat ditanya tentang prestasi yang sebelumnya pernah diraih, Airin menyampaikan bahwa untuk tingkat universitas, baru dua kompetisi tersebut yang pernah diraihnya, karena Airin saat ini masih kuliah di semester tiga tahun kedua.
"Namun sewaktu SMA, saya sudah sering mengikuti lomba sampai tingkat provinsi dan sering meraih juara satu," ucapnya.
Ia berpesan bagi mahasiswa lainnya, agar menjalani perkuliahan dengan semangat dan gunakan segala peluang yang ada serta jangan menunda-nunda kesempatan jika ingin sukses.
Tribun Jateng 14 November 2020 hal. 8