Maraknya kasus kekerasan seksual terhadap anak, tidak hanya membuat cemas orang tua tetapi juga mengundang keprihatinan semua pihak. Ditambah dengan rata-rata pelaku kekerasan justru merupakan orang dekat atau yang dikenal.
Berbagai cara mencegah kekerasan terhadap anak, satu di antaranya dengan memberikan pendidikan seks sejak dini. Pendidikan seks tidak hanya melulu diberikan oleh orangtua atau guru tetapi juga melalui game mengingat perkembangan teknologi saat ini.
Mahasiswa Program Studi Game Technology Unika Soegijapranata Fajar As’ari menciptakan game ‘Children Safety’ untuk membantu anak terhindar dari kekerasan.
“Game ini dirancang untuk mengajarkan anak tentang cara menjaga diri, tentunya syarat dengan unsur edukasi seksual yang sudah disesuaikan untuk anak-anak. Underwear rule menjadi landasan dari game ini meskipun beberapa sumber lain juga menjadi referensi pembuatan game Children Safety,” kata Fajar di Semarang belum lama ini.
Game berbasis android ini akan dipublikasikan di akun play store Unika Agustus 2016. Pendampingan orangtua masih sangat perlukan jika anak memainkan game ini.
Untuk mencegah game dimainkan seorang diri dibuat kode verifikasi yang hanya diketahui oleh para pendamping sehingga saat anak akan bermain, akan meminta pendamping untuk mengisi kode verifikasi yang membuat pendamping tahu anak tersebut sedang memainkan game tersebut.
Beberapa edukasi yang disampaikan dalam game ini mulai dari pengenalan keluarga, membedakan perempuan dan laki-laki, serta tindakan saat anak berhadapan dengan orang asing maupun orang yang sudah dikenal. Melalui cerita, karakter utama Patra dan Atsi menyimulasikan tindakan yang harus diambil semisal diberi jajan, hadiah atau mainan oleh orang asing.
Langkah yang dilakukan jika bagian pribadi anak disentuh juga dijelaskan, penjelasan tentang bagian tubuh mana saja yang merupakan bagian pribadi tidak lupa disampaikan dalam game ini.
Proses pembuatan game edukasi seksual ini dibantu oleh Lita Widyo Hastuti, dosen Psikologi Unika Soegijapranata sebagai narasumber pendidikan seksualitas untuk anak dan remaja. Wakil Rektor III Unika Soegijapranata itu juga menguatkan materi serta menyesuaikannya untuk anak.
Tautan : http://berita.suaramerdeka.com