Generasi Z dan Alfa yang saat ini sudah mulai menyusul generasi milenial harus bisa menjadikan Pancasila sebagai tameng untuk menghadapi perkembangan zaman yang semakin lama dipengaruhi kemajuan teknologi informasi yang sangat canggih.
Anggota Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD menjelaskan, generasi milenial yang lahir antara tahun 1980-2000 kini sudah mulai disusul oleh generasi Z yang lahir antara tahun 2000-2010.
“Generasi milenial dan generasi Z saja sudah sangat mengendalikan dirinya dan sekaligus dikendalikan oleh teknologi informasi yang serba cepat dan instan. Sekarang ini anak umur 10 tahun saja sudah bisa memenuhi kebutuhannya sendiri atas informasi, hiburan, dan pelayanan melalui smartphone,” kata Mahfud dalam kuliah bertajuk “Ideologi Pancasila Menyongsong Generasi Z-Alfa” yang dihadiri seluruh civitas akademikan Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, Senin (8/10/2018).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) mengatakan, bahwa anak-anak generasi Alfa yang lahir setelah tahun 2010 sekarang ini sudah mulai masuk sekolah dasar. Gabungan generasi milenial, generasi Z, dan generasi Alfa inilah kelak yang akan menentukan masa depan bangsa dan negara dengan tantangan dan kebutuhannya yang sudah jauh berbeda dengan sekarang.
“Semua kebutuhan mereka akan bisa dipenuhi dari dalam kamar masing-masing melalui tekonologi robotik, termasuk konsumsi, transportasi, kesehatan yang semuanya tinggal ngeklik aplikasi. Itu semua menyebabkan manusia teralienasi dari masyarakat bahkan dari keluarganya,” tandas guru besar hukum tata negara itu.
Karena itu, kata Mahfud, harus disiapkan nilai-nilai Pancasila untuk membekali generasi Z-Alfa dalam menyongsong zamannya agar tetap berjati diri Indonesia.
“Pada zaman mereka kelak kecanggihan teknologi yang lebih bertumpu pada kecerdasan otak dan kecakapan teknologis harus diimbangi dengan kemuliaan watak yang tetap memanusiakan manusia yang cinta kepada bangsa dan negaranya seperti yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila,” katanya.
Kehadiran Mahfud MD yang didampingi oleh Rektor Universitas Katolik Soegijapranata Prof Ridwan Sanjaya itu disambut penuh antusias mahasiswa dan dosen. Saat dibuka forum tanya jawab, puluhan mahasiswa dan mahasiswi berebutan mike untuk bertanya tetapi hanya lima penanya yang mendapat kesempatan bertanya dan mendapat jawaban.