Mas Ganjar mewanti-wanti para mahasiswa agar tidak merasa asing ketika masuk dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya di desa. Ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di kampus, sudah semestinya membuat kaum terpelajar semakin semangat mengabdikan dirinya di masyarakat agar predikat ilmu bermanfaat diraih.
Hal tersebut diungkapkan Mas Ganjar saat melepas mahasiswa Unika Soegijapranata peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) beberapa waktu lalu. Mas Ganjar menyampaikan, para mahasiswa akan bertemu dan berinteraksi dengan masyarakat desa dan akan bersinggungan langsung dengan permasalahan yang ada di masyarakat.
Untuk itu, seluruh daya pikir dan ilmu pengetahuan yang dimiliki harus dikerahkan guna membantu mencari solusi penyelesaian persoalan yang bisa dipertanggungjawabkan.
Mas Ganjar mengatakan terdapat banyak masalah yang bisa diintervensi di masyarakat, di antaranya terkait transparansi dan pengelolaan dana desa, partisipasi masyarakat dalam demokrasi di
tingkat desa, jambanisasi, pencegahan pernikahan dini, putus sekolah, serta kekerasan dalam rumah tangga dan anak.
“Mereka akan menemukan semuanya, mudah-mudahan mereka bisa mereformulasi. Sehingga kalau 21 hari harapan saya, mereka bisa memberikan gimmick-gimmick untuk mencarikan solusi,” katanya.
Dengan waktu yang sangat singkat, kata Mas Ganjar, untuk menyelesaikan banyak permasalahan yang ada di desa tidak lah mungkin. Karenanya, dirinya meminta KKN yang dilakukan Unika ini bisa berkesinambungan dengan KKN ke depannya.
Program yang dilakukan oleh mahasiswa KKN terdahulu guna peningkatan kapasitas desa dan pembangunan SDM desa bisa dilanjutkan oleh mahasiswa KKN setelahnya. Dengan begitu mahasiswa tidak hanya mencarikan solusi namun bisa saja menyelesaikan permasalahan yang ada di desa.
Yang diharapkan Mas Ganjar tersebut sangat realistis, jika mengingat banyaknya persoalan di tengah masyarakat yang harus diselesaikan dengan pengetahuan. Di sinilah sesungguhnya ujian kaum terpelajar yang harus dihadapi bukan justru berlari dan merasa asing ketika pulang kampung.
Harapan Mas Ganjar tersebut hampir senapas dengan salah satu puisi WS Rendra. Dalam karya yang berjudul Sajak Seonggok Jagung, si Burung Merak begitu dalam menyiratkan kegetiran kehidupan kaum terpelajar ketika harus pulang kampung.
Seonggok jagung di kamar
Tak akan menolong seorang pemuda
Yang pandangan hidupnya berasal dari buku
Dan tidak dari kehidupan
Yang tidak terlatih dalam metode
Dan hanya penuh hafalan kesimpulan
Yang hanya terlatih sebagai pemakai
Tetapi kurang latihan bebas berkarya
Pendidikan telah memisahkanya dari kehidupanya
Aku bertanya
Apakah gunanya pendidikan
Bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing
Di tengah kenyataan persoalannya?
Apakah gunanya pendidikan
Bila hanya mendorong seseorang
Menjadi layang-layang di ibukota
Kikuk pulang ke daerahnya??
Apakah gunanya seseorang
Belajar filsafat, teknologi, ilmu kedokteran, atau apa saja.
Ketika ia pulang ke daerahnya,lalu berkata:
“di sini aku merasa asing dan sepi”
Sementara itu Wakil Rektor I Unika Soegiyapranata Cecilia Titiek Murniati mengatakan mengusung tema Transformasi Inspiratif, mahasiswa harus bisa membawa telenta yang mereka punya untuk bisa
mengubah masyarakat menuju yang lebih baik. Selain itu juga memberdayakan mereka agar kesejahteraannya bisa meningkat.
“KKN kita di Unika itu menekankan pada dua hal pembangunan fisik pasti, tetapi yang tidak kalah penting pembangunan manusia. Ini penting karena pemberdayaan masyarakat inilah yang akan
membawa masyarakat menuju ke arah yang lebih baik,” katanya.
Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang pada pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) semester genap tahun akademik 2017/2018 ini memberangkatkan sekitar 705 mahasiswa. Para mahasiswa KKN itu akan disebar ke tiga kabupaten di Jawa Tengah mulai 24 Juli – 14 Agustus 2018. Pelepasan dilakukkan langsung Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP di Aula Gedung Albertus, Selasa (24/7/2018).
Daerah yang menjadi sasaran KKN Unika Soegijapranata kali ini adalah Kabupaten Grobogan di Kecamatan Gubug sebanyak 59 mahasiwa, Kecamatan Tegowanu terdapat 18 desa sebanyak 257 mahasiswa. Kabupaten Kendal di kecamatan Pagaruyung (14 desa) sebanyak 281 mahasiswa. KKN ini sudah tahun keempat yang dilaksanakan di kecamatan tersebut.
Sementara di Kabupaten Banjarnegara berada di Kecamatan Punggelan meliputi 6 desa dan merupakan penunjukan dari Bapperlitbang Jateng akan diterjunkan 108 mahasiswa. Seluruh mahasiswa akan didampingi 18 dosen pembimbing lapangan.