Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Unika Soegijapranata Semarang Gratia Choir berhasil membawa pulang lima medali emas dan satu medali perak dari Italia untuk Indonesia pada 11th Rimini International Choral Competition (RICC) dan Andrea Del Verrocchio Internnational Choral Festival yang diadakan di Italia pada bulan September 2017 lalu. Mereka berangkat dari tanah air dengan 32 orang penyanyi, satu orang conductor, satu orang dosen pendamping dan satu orang official.
Kenalkan Indonesia Lewat Lagu Daerah
Sewaktu berada di Italia, mereka tak hanya datang untuk berlomba, namun sekaligus mengenalkan budaya lewat lagu daerah Indonesia kepada para kontestan yang berasal dari negara lain yaitu, Slovakia, Guatemala, Rusia, Estonia, Portugal, Lituania, Hungaria, Spanyol, Italia, Swedia, Polandia, Latvia dan Slovenia. Tim Gratia Choir menyanyikan berbagai lagu daerah yang berasal dari Indonesia, yaitu Yamko Rambe Yamko yang berasal dari Papua, Hela Rotane yang berasal dari Maluku, Luk-Luk Lumbu dan Ugo-ugo yang berasal dari Banyuwangi.
Lagu yamko rambe yamko sendiri bercerita tentang kesedihan masyarakat Papua karena para bunga bangsa telah gugur di medan perang. Sementara Lagu Hela Rotane bercerita tentang sebuah permainan tradisional bernama hela rotan. Kata “hela” sendiri berarti tarik, jadi hela rotane berrati permainan menarik rotan. Dua lagu daerah terakhir yang sama-sama berasal dari Banyuwangi, Luk-Luk Lumbu bermakna nasihat kepada pemuda atau pemudi agar jangan terlalu cepat terpesona akan rayuan, dan lagu terakhir yaitu Ugo-Ugo bermakna tentang seorang kekasih yang sedang rindu dengan kekasihnya yang sedang berada nun jauh di sana.
Karena lagu daerah yang sangat kaya dan menarik, PSM Unika berhasil meraih dua medali emas dari kategori Folkore yang mereka ikuti dengan nilai 87,40 (3rd Place Winner) dan 86,46 (1st Place Winner). PSM Unika mengatakan bahwa semua medali yang mereka dapatkan sebagai hadiah mereka kepada Indonesia pada ulang tahun Indonesia ke-72 yang lalu.
Mereka juga banyak melakukan latihan di ruang terbuka di sekitar tempat lomba sekaligus membawakan berbagai lagu daerah lengkap dengan tariannya. Tak jarang banyak pengunjung atau masyarakat disekitar ruang terbuka datang dan menonton mereka. Bahkan ada salah satu stasiun TV dari Perancis yang meliput latihan mereka pada saat mereka sedang bernyanyi di depan Cattedrale di Santa Maria del Fiore, Florence, Italia.
Kenalkan Indonesia lewat kain batik
Selain lewat lagu daerah dan tarian yang dibawakan pada saat lomba, PSM Unika juga membawa kekayaan Indonesia yang dipakai sebagai kostum pada saat lomba. PSM Unika memakai kain Batik Bledak berasal dari Lasem, Jawa Tengah. Kain yang berwarna coklat bermotif flora dan fauna ini banyak memiliki pengaruh budaya Jawa-Tionghoa, ditambah lagi diberikan bumbu motif burung bangau berwarna merah yang melambangkan kebijaksanaan, keagungan, tekad kuat dan kesetiaan. Banyak kontestan yang tertarik mengajak foto bersama tim PSM Unika karena keunikan kostum yang mereka pakai.
Mereka berharap akan banyak teman-teman PSM yang lain yang dengan bangga mengenalkan budaya Indonesia lewat lagu dan tarian daerah kepada Dunia. (Sita Nariswari)
(►https://www.goodnewsfromindonesia.id)