Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang bekerja sama dengan para pelaku seni rupa dan budaya Semarang dan sekitarnya menyenggarakan Panorama Mural Pancasila Merti Bumi Lestari, di kampus Unika Soegijapranata Semarang Jumat (01/06/2018) untuk memperingati hari lahirnya Pancasila 1 Juni 2018.
Kegiatan Panorama Mural Pancasila, Merti Bumi NKRI bersama para perupa dan pelaku seni dan budaya dilakukan mengingat pentingnya Pancasila bagi masa depan kehidupan bersama.
Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang yang juga penanggungjawab kegiatan Aloys Budi Purnomo Pr menyatakan Pancasila yang disampaikan pertama kali oleh Soekarno merupakan lima dasar untuk mendirikan (dasar) negara Indonesia yang kekal dan abadi.
Menurut Budi Purnomo Lewat pidato tanpa teks 1 Juni 73 tahun silam, Pancasila diusulkan Bung Karno di depan sidang Dokuritsu Zunbi Tyusakai (Badan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Pidato itu disambut baik dan sejak itu Pancasila lahir dan dirumuskan secara definitif dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Upacara opening Mural Pancasila ditandai orasi oleh Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr F Ridwan Sanjaya, Ketua Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia (LKNI) Totok Sudarwoto dan Walikota Semarang Hendrar Prihadi. LKNI juga memberikan Penghargaan Kebudayaan kepada Aloys Budi Purnomo Pr dalam rangka Budaya dan Kearifan Lokal. Semua dilaksanakan dalam rangka perayaan Harlah Pancasila dalam keberagaman, kerukunan, dan kesatuan sebagai warga NKRI.
“Di usia 73 tahun Pancasila semakin perkasa meski menghadapi berbagai tantangan dan goncangan. Bahkan di usia 73 tahun seakan Pancasila terlahir kembali dalam diri generasi anak-anak bangsa di era milenial. Ini ditandai oleh kreasi kreatif artistik dan heroik oleh generasi zaman now yang luar biasa melalui karya seni, budaya dan aneka ekspresi yang merindu Pancasila sebagai kita dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika” ujar Aloys Budi Purnomo Pr.