Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang menyelenggarakan kegiatan penyegaran ulang dosen pembimbing lapangan (Recharging DPL) KKN Pandemika semester genap 2020/2021.
Kegiatan tersebut dilaksanakan secara online melalui ruang virtual Unika Soegijapranata dengan menghadirkan narasumber, Ferdinandus Hindiarto, yang merupakan Doktor dari Psikologi Industri dan Organisasi Unika.
Ketua P3M Unika Soegijapranata, Rudi Elyadi menuturkan, penyegaran DPL tersebut diselenggarakan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Pandemika II pada semester sebelumnya. Adanya faktor kejenuhan para DPL, dirasa perlu untuk disegarkan kembali.
"Dalam setiap pelaksanaan KKN, para mahasiswa selalu berganti. Demikian juga para mitra dampingan juga selalu berganti. Namun para DPL selalu tetap atau tidak berganti dan pendampingan tersebut dilakukan oleh hampir 75% dosen senior, serta 25% wajah-wajah baru atau dosen baru," kata Rudi, dalam keterangannya di Semarang, Kamis (8/4/2021).
Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan akan muncul semangat baru pada diri para DPL, mengingat kondisinya masih di tengah pandemi Covid-19 yang belum reda. Sehingga harus diadaptasi dengan kegiatan KKN Pandemika III Unika Soegijapranata yang akan dilaksanakan pada periode mendatang.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unika Soegijapranata, Berta Bekti Retnawati menambahkan, pandemi membawa dampak yang multi dimensi. Sehingga mengharuskan Unika untuk menjadi teman dari para mitra dan masyarakat.
"Kebahagiaan menjadi sesuatu yang bisa ditularkan kepada siapapun terutama kepada para mitra dampingan dan mahasiswa. Sehingga dengan demikian akan memberikan efek yang positif baik pada diri kita sendiri maupun untuk orang lain," tambahnya.
Ferdinandus Hindiarto sebagai pemateri menyampaikan materi "How to Build A Well Live, Joyful Life". Menurutnya, dosen harus berani asertif untuk mengambil waktu bagi personal.
"Dan yang kita pilih adalah sesuatu yang membuat kita bahagia, bukan sesuatu yang justru memberatkan," paparnya.
Dan dalam konteks individu dan organisasi saat ini, variabel yang paling dibutuhkan dan harus diolah adalah kebahagiaan. Maka antara pekerjaan dan sisi kehidupan pribadi harus seimbang.
"Jangan sampai waktu kita habis hanya untuk pekerjaan saja. Dan saat kita menggunakan waktu kita secara pribadi, kita harus bisa menikmati betul dan yang lain harus ditinggalkan secara total," jelasnya.
Ketika menjalankan pekerjaan sebagai seorang pendidik harus bisa menanamkan responsibility, community, learning, honesty, respect, dan caring. Nilai sebagai seorang pendidik juga harus diolah agar menjadi mendapatkan kebahagiaan yang diinginkan.
"Termasuk bagaimana kita memaknai kewajiban kita sebagai DPL bukan hanya sebagai menjalankan tugas, maka hal tersebut jika kita sadari adalah merupakan salah satu proses untuk mendapatkan happiness," pungkasnya.