Konsultan dan Pakar SDM Kesehatan FKKMK UGM Dr dr Andreasta Meliala MKes MAS menyoroti sebaran tenaga kesehatan dan dokter yang tak merata di Indonesia. Hal ini menjadi sebuah ironi lantaran per tahun Indonesia mencetak banyak dokter.
“Indonesia itu kan katanya menerapkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan pesertanya sudah 222 Juta tetapi di daerah daerah terpencil seperti Indonesia bagian timur masih kekurangan banyak tenaga kesehatan,” kata Andreasta, saat menjadi pembicara dalam seminar “Menembus Disparitas Persisten Kesehatan” yang digelar Fakultas Kedokteran Unika Soegijapranata, Sabtu (19/2/2022).
Ia mencontohkan RSUD di Indonesia timur belum lengkap dengan dokter spesialis. Menurutnya ini sungguh ironi. Sebab per tahun Indonesia mencetak 12.000 dokter. “Per tahun tercetak 12 Ribu dokter, kenapa masih kurang (untuk Indonesia timur)?,” jelasnya.
Dengan adanya hal ini, kata dia, menunjukkan bahwa di Indonesia terjadi disparitas atau kesenjangan layanan kesehatan. “Padahal se-Indonesia premi JKN sama, mestinya semua masyarakat mendapat layanan kesehatan yang sama tetapi ternyata engga gitu,” ungkap dia
Menurutnya ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan layanan kesehata seperti insfrasktur di daerah, keamanan, insentif, psiko dokter dan lain lain. Menurutnya pemerintah harus membuat regulasi agar para dokter tertarik berkarya di semua wilayah.
“Setahun cetak 12 Ribu dokter, mosok sebaran engga merata?,” tandasnya.
#https://kuasakata.com/read/berita/47618-pakar-sdm-kesehatan-prihatin-persebaran-dokter-di-indonesia-tak-merata