Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk di Indonesia dapat mengaca kejadian serupa meskipun dengan karakteristik berbeda, yaitu Flu Spanyol yang pernah terjadi pada 1918-1919.
Flu Spanyol yang melanda Indonesia pada 1918-1919, khususnya masyarakat di Jawa dan Madura mengakibatkan jutaan orang meninggal.
Hal itu seperti yang dikatakan pakar hukum kesehatan Unika Soegijapranata, Yovita Indrayati.
"Menurut data yang ada, diperkirakan 1,5 juta orang di Jawa dan Madura meninggal dunia karena Flu Spanyol pada 1918-1919," Yovita Indrayati saat diskusi virtual yang diselenggarakan Suara Merdeka melalui zoom meeting, kemarin.
Namun, lanjut Yovita, menurut Siddharath Chandra dalam artikel berjudul Mortality Form The Influenza Pandemic of 1918-1919 in Indonesia jumlah korban meninggal lebih besar.
Dalam artikel itu disebutkan, Siddarath Chandra menggunakan metode population loss memperkirakan yang meninggal tidak 1,5 juta orang.
Hanya penduduk di Jawa dan Madura saja korban meninggal diperkitakan mencapai 4,6 juta orang dari total 53 juta jiwa populasi pribumi Indonesia.
"Artinya hampir 10 persen penduduk Indonesia (hanya dari Jawa – Madura) meninggal. Kejadian sekarang ini bukan hal baru. Kejadian serupa itu pernah terjadi melanda dunia, termasuk Indonesia," terangnya.
Menurut Yovita, salah satu penyebabnya adalah terkait akses kesehatan. Tentu kalau daerah jajahan, penjajah pasti akan lebih mengutamakan bangsanya yang ada di negara jajahan, sehingga penduduk asli pasti akan tersingkir dengan sendirinya.
Bedanya, kata dia, saat ini bioteknologi berkembang pesat, sementara pada waktu masih sangat terbatas, sehingga ilmu pengetahuan belum mendukung hal itu semua.
"Bahkan diagnosa dokter pun berbeda-beda, misalnya, kolera dan lain sebagainya," katanya.
Terkait dengan pandemi saat ini, menurut Yovita tidak hanya melanda Indonesia tapi juga negara-negara di seluruh dunia.
Terjadinya kenaikan yang signifikan ketika varian baru (varian Delta) melanda Indonesia dan juga berbagai negara lain di dunia.
— https://ubahlaku.id/read/358196/pandemi-ini-mengaca-pada-kejadian-flu-spanyol