Pembangunan infrastuktur tanpa diimbangi program pemberdayaan ekonomi untuk mobilitas vertikal sosial ekonomi diyakini akan memperparah ketimpangan dan kemiskinan.
Pengajar transportasi dari Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno menilai infrastruktur yang bagus akan mempermudah pemilik kapital untuk semakian memperluas kapitalisasi mereka.
“Masyarakat miskin akan semakin miskin karena mereka tidak memiliki kemampuan dan daya untuk merebut kue perekonomian, walaupun kondisi infrastruktur semakin bagus,” jelasnya, Sabtu (22/7/2017).
Djoko mengatakan justru yang dikhawatirkan adalah semakin mudahnya masyarakat menengah bawah melepas kepemilikan aset mereka karena iming-iming dan ekspansi bisnis kapitalis.
“Esensinya adalah bagaimana memberdayakan masyarakat untuk memiliki kemampuan berekonomi yang baik agar mereka mampu memanfaatkan pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi.”
Menurutnya, lebih baik mengerem pembangunan infrstruktur untuk dialihkan pada pemberdayaan UMKM. Alternatif lain, sambung dia, tetap membangun infrastruktur tetapi juga mendorong program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Namun, dia pun mengakui realisasi pemberdayaan pembangunan itu tak mudah direalisasikan.”Hal ini memang tidak terlihat hasilnya dalam jangka pendek, dan rasa-rasanya kurang menguntungkan untuk sekedar pencitraan jangka pendek, tetapi hasilnya akan lebih menguatkan pondasi ekonomi rakyat di masa mendatang.”
Oleh karena itu, dia berharap kerja sama antar lembaga pemerintahan dapat direalisasikan untuk mendorong tujuan tersebut.