Kegagalan program mudik gratis melalui angkutan laut yang diselenggarakan pemerintah karena kurangnya sosialisasi, padahal jalur laut sebenarnya memiliki kapasitas angkut yang sangat besar serta cukup nyaman dan aman.
Pengamat transportasi dari Unika Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, menyayangkan kegagalan program mudik gratis melalui laut, dimana peminat dan penggunaannya sangat rendah. Selain kegagalan dalam sosialisasi, Djoko menduga faktor tempat tinggal para pemudik yang lebih banyak di Bogor, Depok, Tanggerang, Cikarang dan lainnya yang jauh dari Tanjung Priok juga menjadi penyebab. “Hanya sepuluh persen dari kapasitas yang disediakan. Sayang sekali,” cetus Djoko saat berbicara dengan JoSS, Senin (14/5) di Semarang.
Angkutan laut, kata Djoko, punya kapasitas yang sangat tinggi. Dia menyarankan tahun ini sosialisasinya harus lebih masif agar pemudik yang bisa diangkut menjadi lebih banyak lagi. Sekali lagi, kata Djoko, sayang kalau penggunaannya rendah, padahal biaya yang ditanggung pemerintah per orang yang ada dalam kapasitas sebesar Rp 1,2 juta. Untuk pergi pulang berarti ada subsidi Rp 2,4 juta per orang.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni menggelar mudik gratis dengan KM Dobonsolo dalam lima trip pemberangkatan dari Tanjung Priok Jakarta ke Tanjung Emas Semarang. Keberangkatan mudik gratis menggunakan kapal Pelni dijadwalkan pada 9, 10, 11, 12 dan 13 Juni 2018, sementara jadwal arus balik dari Semarang pada 18,19,20,21, dan 22 Juni 2018.
Corporate Secretary Pelni, Ridwan Mandaliko, menyatakan program ini memang didanai Kementerian Perhubungan dengan tujuan mengurangi kecelakaan di jalan raya. “Kami menyediakan layanan angkut untuk orang dan sepeda motor, sehingga penumpang bisa langsung memakai kendaraannya untuk menuju tempat mudik langsung dari pelabuhan tujuan,” kata Ridwan, beberapa waktu lalu.
Pada lebaran tahun 2017 lalu, jumlah penumpang mudik gratis mencapai 9.827 penumpang, terdiri dari 4.532 penumpang arus mudik dan 5.295 penumpang arus balik. Sedangkan jumlah sepeda motor yang diangkut ditahun lalu mencapai 4.487 unit.
Untuk tahun ini, kata Ridwan, jumlah sepeda motor yang ikut dalam program mudik gratis yang digelar Pelni diestimasi naik menjadi 6.000 unit atau naik 34%. Untuk penumpang ditargetkan jumlahnya sebanyak 12 ribu orang. “Pendaftarannya sudah dibuka,” jelas Ridwan dalam siaran pers, Minggu (15/4).
Diungkapkan, pendaftaran online sudah dibuka sejak 25 Maret 2018 hingga 19 Mei 2018 mendatang. Selain melalui online, Pelni juga membuka loket pendaftaran di Terminal Penumpang Nusantara, Pelabuhan Tanjung Priok, Kantor Pusat Pelni, Lapangan Ahmad Yani, Tangerang, dan Rusunawa Muara Baru.
Setelah melakukan pendaftaran online, peserta mudik wajib melakukan verifikasi data dengan membawa bukti pendaftaran online dan perlengkapan persyaratan administrasi paling lambat tujuh hari kerja setelah mendaftar.
Untuk mensukseskan program mudik gratis via laut, pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyarankan agar akses dari pelabuhan ke kota dan daerah tujuan dibuatkan rambu dan panduan yang jelas. Supaya lebih menarik, selama perjalanan di kapal bisa diberikan voucher atau disediakan wi-fi karena orang sekarang senang memakai gadget, ujar dia.