Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2021, Universitas Terbuka (UT) Semarang menyelenggarakan seminar dengan tajuk pembangunan karakter dan spiritualitas untuk menciptakan generasi unggul di era digital, kemarin.
Seminar yang digelar secara daring itu yang menghadirkan tiga narasumber dan diikuti oleh ratusan mahasiswa baik dari UT maupun di luar UT, serta praktisi pendidikan.
Ketiga narasumber itu adalah Rektor Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Semarang Ridwan Sanjaya, dosen Program Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Muhammad Nasih, dan dosen FKIP UT Teguh Prakoso.
Direktur UT Semarang, Barokah Widuroyekti menyatakan, kegiatan seminar tersebut menjadi sarana bagi mahasiswa maupun masyarakat yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sistem digital yang saat ini berkembang pesat.
"Dari para narasumber, diharapkan agar seluruh peserta seminar dapat menggali pengetahuan lebih dalam tentang sistem digital," kata Barokah, dalam keterangannya, Rabu (5/5/2021).
Dalam paparannya, Rektor Unika Soegijapranata, Ridwan Sanjaya mengatakan bahwa, UT mempunyai sejarah panjang yang diawali dengan pembelajaran melalui radio hingga saat ini berbasis internet.
"Meski perkembangan digital kian pesat, tapi UT tetap tidak meninggalkan radio," paparnya.
Ridwan mengkritisi sebuah fenomena yang berkembang saat ini bahwa mindset di saat pandemi sebagai pelaku digitalisasi apabila tidak mau berubah, maka pasti akan ketinggalan.
"Manfaatkanlah banyak layanan digital yang sudah banyak tersedia di sekitar. Mulai dari pesan makanan, mengantarkan kita untuk pergi, atau untuk melakukan registrasi kuliah dan ujian. Semua sudah ada dan mudah dioperasikan," ujarnya.
Dikatakannya, sistem digital merupakan kombinasi logika dan beberapa unsur lain. Bentuknya berupa aktivitas olah data menjadi tatanan informasi. Atau bisa juga dinyatakan bahwa sistem digital merupakan sistem yang memang disiapkan untuk bekerja pada kita secara digital.
"Bentuk sistem digital bisa serupa komputer, kalkulator, atau sistem audio video digital dan berbagai bentuk lainnya yang bisa kita peroleh sekarang misalnya berupa e-KTP, e-learning yang diselenggarakan oleh UT sejak dulu, hingga eloker atau lowongan kerja elektronik," imbuhnya.
Sementara, dosen Program Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), Muhammad Nasih menyoroti masalah aspek pembangunan kualitas mahasiswa yang berkarakter dan berspiritualitas. Menurutnya, kualitas karakter mahasiswa masih perlu ditingkatkan.
"Artinya begini, mahasiswa atau kita, tidak perlu menanyakan asal-usul, agama, atau golongan apa terhadap seseorang yang akan kita tolong. Andaikata dia adalah orang beda golongan, apakah iya kita akan membatalkan pertolongan kita? Itulah yang namanya karakter manusia," paparnya.
Ia menambahkan, adanya asumsi bahwa kelompok nasionalis adalah yang paling cinta tanah air, menurutnya tidak selamanya benar.
"Penyebabnya adalah ada banyak kelompok yang berasal dari kelompok lain yang juga cinta tanah air. Hanya saja, cara mengekspresikannya yang berbeda. Jika niatnya adalah cinta tanah air dengan berbagai model positif, tentu tidak salah," ujarnya.
Sementara narasumber Teguh Prakoso, menyampaikan uraian mengenai pentingnya literasi digital dan kemandirian belajar di lingkungan UT.
Pengalamannya sebagai Direktur UT Surabaya selama beberapa tahun belakangan ini, menunjukkan bahwa konsep kemandirian belajar mahasiswa UT sudah tertata baik.
"Awalnya PJJ dinilai sebagai bentuk perkuliahan yang paling ideal. Namun saat ini konsep blended learning ternyata lebih bisa diterima," tandas kandidat doktor bidang ilmu bahasa ini.
Begitu juga dalam hal bersosial media, katanya, setiap orang diharapkan dapat berlaku bijak. Terlebih saat ini sudah ada UU ITE yang menjaga sikap orang dalam bermedia sosial.
Dengan modal jumlah mahasiswa sebanyak 310.974 di seluruh Indionesia dan puluhan negara di dunia, UT diharapkan bisa memanfaatkan mahasiswanya dalam berliterasi.
"Khusus untuk UT Semarang dengan jumlah 12.568 mahasiswa, atau di urutan enam besar secara nasional, maka UT Semarang pun diharapkan bisa membawa mahasiswanya ke dalam kancah yang lebih mendunia," harapnya.