Rektor Universitas Katolik Soegijapranata, Prof Dr Y Budi Widianarko MSc, memimpin wisuda untuk kali terakhir. Wisuda periode I/2017 pada Sabtu (29/4) di Auditorium Gedung Albertus lantai 3 merupakan yang terakhir bagi rektor dua periode itu.
Dalam sambutannya Prof Budi menyatakan, manusia sering langsung mengambil keputusan walau hanya mendapatkan informasi yang sedikit. Sisi lain saat ini fenomena adanya ledakan dan banyaknya informasi.
“Dunia banyak menawarkan pilihan. Sehingga perlu strategi untuk memfilternya yang disebut satisficing. Sementara dalam implementasinya, setiap jawaban atas masalah yang diperoleh tidak harus memuaskan 100 persen dan yang penting secukupnya untuk hal-hal tertentu,” kata Prof Budi.
Ia mencontohkan, apabila seseorang melihat iklan mengenai makanan maka orang tersebut akan mengalami keinginan untuk makan secepatnya begitu pula dengan iklan lainnya.
Tetapi pada era banjir informasi akan iklan apapun, otak tidak bisa dituntut untuk membuat prioritas atas informasi yang diperoleh. Penerimaan informasi dalam otak menggunakan prinsip first come, fisrt serve (informasi yang datang dahulu, langsung diproses).
“Prinsip itu akan terus berjalan sampai dengan kemampuan otak yang mencapai batasnya (limit),” tambahnya.
Dalam kondisi ini, diperlukan penguatan akan rohani yang bisa dalam bentuk puasa, doa, meditasi atau pun refleksi. Refleksi yang dilakukan tiap hari dibutuhkan untuk memilah beberapa informasi yang tidak menjadi prioritas. Sehingga pada keesokan harinya, orang akan fokus untuk beberapa hal tertentu.
Wisuda kali ini Unika Soegijapranata melepas sebanyak 373 wisudawan yang berasal dari enam program studi magister, 13 program studi sarjana, dan satu program studi diploma.
Pada wisuda periode selanjutnya, wisuda akan dipimpin oleh Rektor Unika yang terpilih Dr Ridwan Sanjaya SE SKom ME IEC. (►http://berita.suaramerdeka.com)