Investor atau analis keuangan saat akan menginvestasikan saham, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan. Praktisi Investasi dan Analis Keuangan Dr Budi Fresidy MSc CFA menyatakan, hal yang menarik investor dan analis pertama kali adalah laba bersih perusahaan.
“Laba bersih perusahaan yang tinggi akan membuat harga saham merangkak naik. Tetapi juga ada faktor di luar itu yang membuat harga saham pada suatu saat tinggi dan selang berikutnya kembali rendah,” kata Budi saat Seminar Relevansi Informasi Laporan Keuangan untk Keputusan Investasi dan Kredit di ruang theater Gedung Thomas Aquinas Unika Soegijapranata, Rabu (14/6).
Ada juga pertimbangan lain, harga saham tinggi tetapi keuntungan tidak berubah karena ada faktor pertumbuhan atau growth. Masyarakat semakin percaya pada perusahaan jika pertumbuhan perusahaan itu kedepannya semakin baik.
“Analis atau kreditur melakukan analisis dengan menggunakan informasi dalam laporan keuangan kemudian diolah menjadi suatu pengambilan keputusan,” tambahnya.
Analisa yang dilakukan sebelum pengambilan keputusan berupa riset atau rekomendasi sampai akhirnya bisa diputuskan investor, beli, jual atau tahan dan akan dilepas pada harga berapa. Kreditur layak atau tidak diberikan kredit, bisa melihat track record seseorang itu.
Ketua Program Studi Akuntansi Unika Soegijapranata Monica Palupi Murniati menjelaskan, seminar ini menjadi penutup mata kuliah Analisis Laporan Keuangan. Seminar ini akhir kompetensi yang harus ditempuh mahasiswa dari mata kuliah dasar sampai advance.
“Kami ingin mahasiswa mendapatkam pemahaman sesuatu di luar konsep. Banyak hal diluar konsep diajarkan dalam pengambilan keputusan.” tambah Monica.
Dengan menghadirkan praktisi, tidak hanya konsep yang dipelajari tetapi juga praktek di lapangan. Mahasiswa diharapkan tidak hanya sudah bisa menyajikan laporan keuangan tapi juga melakukan intepretasikan sebagai pertimbangan sebuah keputusan.