Menindaklanjuti kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilakukan tim dosen Unika Soegijapranata Semarang di Kelurahan Jatirejo Kecamatan Gunungpati yang dimulai sejak Maret 2021, Unika kembali melakukan kegiatan pelatihan dan FGD (Focus Group Discussion). PKM dosen Unika ini diketuai Dr Lindayani (Teknologi Pangan) beranggotakan Dr Florentinus Budi S ST MT (Teknik Elektro), Dr E Lucky Maretha Sitinjak MSi CPA (Ekonomi Bisnis) dan Shandy Jenifer Matitaputty SE MSi (Teknologi Pangan).
Ketua Tim PKM kepada pers di Semarang Rabu (29/9/2021) menyampaikan kegiatan Pelatihan dan PKM dosen Unika bertopik “Peningkatan Kualitas Susu Sapi Inovasi Pasteurisasi,” dilaksanakan Minggu (12/9/2021). Dalam kegitan tersebut, turut memberikan materi Ketua PKM Dr Lindayani beserta Dr Dra Laksmi Hartayanie MP maupun para anggota tim yang terlibat lainnya.
Dr Lindayani mengupas tentang susu sapi segar dengan segala manfaatnya serta cara antisipasi supaya susu sapi tidak cepat rusak. Susu sapi segar merupakan bahan pangan yang kaya akan kandungan gisi, dan salah satu upaya untuk mencegah agar susu tidak cepat rusak adalah dengan pasteurisasi. Sedang Dr Dra Laksmi Hartayanie MP melengkapi pengetahuan peserta dengan cara pengolahan produk susu menjadi sabun. Resep untuk pembuatan sabun susu adalah dengan komposisi akuades 120 gram, NaOH 64 gram, susu 51 gram, olive oil 180 gram, coconut 135 gram dan palm oil 135 gram. Dalam proses pembuatan sabun susu, meski susu sapi akan digunakan untuk bahan pembuatan sabun, namun tetap harus dipasteurisasi, supaya hasilnya maksimal.
Dan mengenai alat yang bisa dipakai pasteurisasi, Dr Florentinus Budi S ST MT beserta tim sudah membuat alat pasteurisasi yang lebih higienis dengan menggunakan panas bukan dari kompor. “Jika secara sederhana biasanya kita memanaskan susu di panci dengan panas dari kompor. Sedangkan jika menggunakan kompor, maka panas yang dihasilkan oleh kompor bisa bervariasi tergantung jenis kompornya. Bahkan jika api dari kompor sampai berwarna biru menunjukkan panas api sangat tinggi, dan hal tersebut bisa berpengaruh pada kualitas susu,” jelas Dr Florentinus Budi. Maka dirinya mencoba desain prototype alat pasteurisasi yang lebih aman untuk produk susu, yang nantinya bisa digunakan untuk mengolah susu secara benar, sehingga susu bisa bertahan sampai sekitar empat hari.
Anggota tim yang lain, Dr E Lucky Maretha Sitinjak MSi CPA memberikan materi yang berhubungan dengan manajemen kas dan laporan keuangan sederhana. Uang kas sering diartikan sebagai uang tunai. Sedangkan uang tunai bisa dalam bentuk uang kertas dan uang logam. Dan hal yang sering dihadapi dalam tata kelola keuangan adalah uang keluar lebih banyak dari uang masuk, oleh karena itu di samping belajar mengolah susu sebagai produk usaha, maka diperlukan juga pengetahuan pengelolaan keuangan secara sederhana.
Dan pada sesi akhir, Shandy Jenifer Matitaputty SE MSi memberikan materi pelatihan tentang perpajakan. Dengan membuat laporan keuangan hingga laporan rugi – laba, maka laporan tersebut bisa digunakan untuk mendapatkan bantuan modal atau investasi, dan bisa mencari investor. Bantuan modal pun tidak harus dari pemerintah. Selanjutnya dari laporan keuangan ini juga bisa digunakan untuk menghitung pajak, terutama apabila pengusaha sudah memiliki omset dalam setahun mencapai Rp 4,8 miliar, maka akan memiliki NPPKP atau Nomor Pokok Pengusaha Kena Pajak.