Pusat Riset Masyarakat dan Budaya (PMB) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Unika Soegijapranata bersama Kantor Staf Presiden (KSP) menyelenggarakan webinar dengan topik “Religi Asli Masyarakat Papua dan Konversinya Dengan Islam dan Kristianitas (Protestan dan Katolik)”, yang dilaksanakan secara daring melalui laman zoom maupun youtube, Kamis (14/10/2021).
Dalam sambutannya, Lilis Mulyani SH MPL PhD selaku Kepala PMB BRIN menyatakan tujuan diselenggarakannya webinar PMB BRIN yang kedua ini untuk mendalami kearifan Papua atau keaslian religi Papua. Dan dalam riset religi di Papua banyak sekali ditemukan bahwa nilai adat budaya lokal seringkali menunjukkan sisi kearifan dalam hidup bermasyarakat dan menjalani kehidupan yang harmonis yang berpedoman pada ajaran nenek moyang yang mengajarkan untuk menghormati sesama manusia, menghormati alam dan setiap bentuk kehidupan.
“Setiap bentuk kehidupan memiliki jalinan erat dengan hidup manusia, yang apabila sedikit saja ada gangguan terhadapnya bisa merusak keseimbangan dan berakibat pada rusaknya harmoni yang telah terbangun. Melalui webinar ini kami juga berharap, masyarakat Papua bisa menemukan atau mendalami identitas budayanya atau cultural identity-nya dari budaya mereka sesungguhnya, sehingga mereka merasa bangga akan keunikan agama atau budaya yang perlu dipahami oleh kelompok lain sebagai bagian dari kekuatan yang dimiliki oleh masyarakat Papua” ujar Lilis Mulyani SH MPL PhD.
Lebih lanjut menurutnya, webinar diharapkan juga bisa membantu menemukan unsur-unsur hakiki dari religi dan budaya masyarakat lokal di Papua, serta menemukan unsur kehidupan yang religius, aman, damai dan penuh kasih sayang.
Sedangkan Dra Jaleswari Pramodhawardani M Hum, selaku Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM menyampaikan Papua sesungguhnya merupakan bagian dari Indonesia. Nilai-nilai yang kita junjung tinggi adalah kesatuan, kemajemukan, serta kerukunan terbentang di tanah Papua.
Dalam pembangunan nasional, ujar Dra Jaleswari Pramodhawardani M Hum, agama memiliki peran yang sangat penting dan strategis karena agama menjadi landasan spiritual, moral dan etika guna membangun bangsa dalam masyarakat yang berkeadaban. Selain itu, agama juga menjadi kekuatan pendorong bagi bergeraknya program-program pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Agama yang hadir bersama dengan sistem kepercayaan lokal merupakan bagian yang melekat pada masyarakat Papua. Pengelompokan agama dijembatani oleh adat, dan dengan kata lain Papua adalah provinsi yang menjunjung tinggi pluralisme, ” terang Dra Jaleswari Pramodhawardani M Hum.
Sebagai salah satu pembicara dalam webinar ini, Drs Albertus Istiarto MA dari PPMTP Unika Soegijapranata yang juga salah satu kolabolator kegiatan webinar ini, juga memaparkan tentang religi asli Papua, melalui aktualisasi religi melalui simbol, ritus dan mitos.
“Akulturasi Katolik di Papua berlanjut kepada inkulturasi di dalam gereja Katolik. Simbol salib digunakan sebagai sarana mendekatkan Roh Tuhan hadir dekat dengan umatNya. Simbol ini diajarkan oleh para misionaris sebagai simbol pengurbanan sekaligus keselamatan yang diberikan kepada manusia beriman oleh Yesus Kristus,” tutur Drs Albertus Istiarto MA.
►https://www.krjogja.com/berita-lokal/jateng/semarang/pmb-brin-dan-ksp-bekerja-sama-dengan-unika-gelar-webinar-religi-papua/