Menutup Season of Creation, Senin (4/10/2021), Romo Aloys Budi Purnomo Pr sebagai Ketua JPIC (Justice, Peace, and Integrity for Creation/KPKC) Kevikepan Semarang bekerjasama dengan sejumlah tokoh lintasagama Semarang menanam Pohon Zaitun di Kompleks Pasturan Johannes Maria Unika Soegijapranata.
Hadir di antaranya Bhikkhu Damasubo Mahatera, BhikkhuCattamanno Mahatera, Haji Taslim Syahlan, Gus Qodir, Haji Syaeful, Eka, Suwarto, Setyawan Budy, dan Pdt Sedyoko. Hadir pula unsur orang muda dan mahasiswa antara lain dari Pelita, Gusdurian, Gema Jateng, PMKRI, Campus Ministry for Christ Unika Soegijapranata.
“Melalui Ibu Tina (WR III Unika Soegijapranata 2017-2021), Pohon Zaitun yang ditanam merupakan hadiah dari Prof FG Winarno, tokoh dan pakar Teknologi Pangan di Indonesia dan dunia, yang juga turut berperan terhadap lahirnya Fakultas Teknologi Pertanian di tahun 1995, memberikan tanda kasih berupa 30 tanaman zaitun untuk UNIKA Soegijapranata yang ditanam di Area Pastoran, Kapel St Ignatius dan Kampus BSB,” kata Romo Aloys dalam keterangan tertulisnya.
Diharapkan pohon zaitun ini menjadi salah satu simbol kampus UNIKA Soegijapranata yang terus hidup dan menghidupi.
Dalam konteks Season of Creation, Pohon Zaitun ditanam sebagai simbolisme menanam Perdamaian, Keadilan, dan Keutuhan Ciptaan dala. Semangat Persaudaraan dan Kerukunan.
Proses penanaman 8 Pohon Zaitun ditutup dengan mendaraskan doa untuk Bumi kita. Doa didaraskan oleh pewarkilan PMKRI Semarang. Doa dikutip dari Ensiklik Laudato Si’ sebagai berikut sebagai berikut:
Allah yang mahakuasa, yang hadir dalam seluruh alam raya dan dalam makhluk-Mu yang terkecil, Engkau merangkul dengan kelembutan-Mu semua yang ada.
Curahkanlah kekuatan kasih-Mu atas kami agar kami dapat melindungi kehidupan dan keindahan. Penuhi kami dengan kedamaian, agar kami dapat hidup sebagai saudara dan saudari tanpa membawa kerugian bagi siapa pun.
Ya Allah orang miskin, bantulah kami untuk menolong mereka yang ditinggalkan dan dilupakan di bumi ini, mereka yang amat berharga di mata-Mu.
Sembuhkanlah hidup kami, agar kami menjadi pelindung dunia dan bukan perampok, agar kami menabur keindahan, bukan pencemaran atau perusakan. Sentuhlah hati mereka yang hanya mencari keuntungan dengan mengorbankan bumi dan kaum miskin
Ajarlah kami untuk menemukan nilai segala sesuatu, untuk menatap dengan rasa kagum, untuk mengakui bahwa kami terjalin mendalam dengan segala makhluk dalam perjalanan kami menuju cahaya-Mu yang tak berbatas.
Kami berterima kasih karena Engkau bersama kami setiap hari.
Kami mohon, sudilah Engkau mendukung kami dalam perjuangan kami untuk keadilan, cinta, dan perdamaian kini dan sepanjang masa. Amin.
“Semoga aktivitas ini menambah kekayaan warna praksis eko-interreligius di negeri ini. Tujuan utamanya adalah merawat Bumi, rumah bersama,” tutup Romo Aloys.
►https://investor.id/national/265904/pohon-zaitun-perdamaian-keadilan-dan-keutuhan-ciptaan-dalam-semangat-persaudaraan-dan-kerukunan-interreligius