Perayaan hari pertama dalam rangka Dies Natalis yang ke-10 Program Studi (Prodi) Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Unika Soegijapranata, ditandai dengan diselenggarakannya webinar pada Kamis (11/11/2021). Kegiatan tersebut, menghadirkan narasumber Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Indriyasari dan Dosen Unika Soegijapranata yaitu Andre Kurniawan.
Dengan mengusung tema “Pemanfaatan Augmented Reality untuk Digital Marketing”, para narasumber memaparkan materinya untuk menambah wawasan keilmuan, khususnya implementasi ilmu dalam dunia kerja terutama di bidang budaya dan pariwisata.
Indriyasari yang menjadi narasumber pertama banyak mengulas tentang penggunaan teknologi untuk pengembangan pariwisata Kota Semarang.
“Salah satu aplikasi yang kita ciptakan di era pandemi adalah aplikasi LUNPIA. Dengan aplikasi ini, masyarakat bisa menemukan keajaiban berwisata di Kota Semarang,” tutur Indriyasari.
Selain itu, juga tersedia Semarang Creative HUB yang memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif di dua gedung di kawasan Kota Lama, yaitu gedung Galeri Industri Kreatif dan gedung Oudetrap. Tersedianya fasilitas ini, karena Kota Semarang menjadi salah satu dari sepuluh Kota Kreatif di Indonesia.
Dengan keberadaan gedung tersebut, diharapkan dapat memberikan ruang dan kesempatan dari para pelaku ekonomi kreatif yang ada di Kota Semarang. Yakni, untuk berkolaborasi, untuk menampilkan karya dan untuk bersama-sama melakukan aktivitas di Kota Semarang.
Sementara, Andre Kurniawan banyak memaparkan tentang manfaat dan penggunaan Augmented Reality (AR) atau Realitas Berimbuh dalam digital marketing.
“Dengan teknologi AR maka memungkinkan kita melihat objek maya baik 2D maupun 3D yang langsung diproyeksikan ke dunia nyata,” ucap Andre.
Pemanfaatan AR biasanya digunakan untuk game, social media, marketing, dan edukasi. Sedangkan proses penggunaan AR untuk marketing diawali dengan social media compaign, selanjutnya akan menimbulkan word of mouth, dan akan menjadi viral apabila digunakan serta memunculkan experience, dan akhirnya akan berdampak munculnya consumer engegament. Yaitu terjalinnya komunikasi antara konsumen atau pelanggan eksternal dan organisasi melalui berbagai saluran online atau offline.
Sementara Guru Besar Sistem Informasi Unika Soegijapranata Prof Ridwan Sanjaya dalam sambutannya pada acara tersebut menyampaikan, online dan offline sekarang menjadi satu kesatuan. Yakni, saling menggantikan atau saling mensubstitusi, bahkan saling melengkapi.
“Jadi terkait dengan ulang tahun ke-10 Prodi Sistem Informasi, yang didirikan pada tanggal 11 November 2011, merupakan momen baik awal terbentuknya Program Studi baru,” kenang Prof Ridwan.
Tujuan pembentukan Prodi Sistem Informasi itu adalah, bagaimana masyarakat atau generasi muda bisa mengembangkan talenta-talentanya untuk masa depan. Sebab, masa depan ada kaitannya dengan teknologi.
“Dan dalam perkembangannya, Prodi Sistem Informasi hingga saat ini telah mendapat predikat akreditasi Baik Sekali, atau jika dari sisi pembobotan predikat ini di atas akreditasi B. Sehingga tinggal selangkah lagi menjadi akreditasi Unggul,” lanjutnya.
Disamping itu, dalam keilmuan, menurutnya teknologi diciptakan untuk kemanusiaan, karena yang menciptakan. Dan saat ini teknologi sudah pada level, bahwa teknologi sudah bisa bermanfaat dan berguna sesuai dengan fungsinya. “Jadi itu yang kita namakan sebagai teknologi untuk kemanusiaan,” pungkasnya.
►https://betanews.id/2021/11/prodi-sistem-informasi-unika-gelar-webinar-pemanfaatan-augmented-reality-untuk-digital-marketing.html