Sudah hampir satu tahun, perguruan tinggi menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19. Selama itu pula, sebagian besar universitas menyelenggarakan wisuda secara virtual daring.
Unika Soegijapranata misalnya, sudah empat kali ini menyelenggarakannya secara daring. Sejak awal mereka menyelenggarakan wisuda visual dengan teknologi pendeteksi wajah (Face Tracking). Penggunaan teknologi tersebut terus disempurnakan, agar wisudawan merasa diwisuda secara nyata meski kenyataannya tidak.
Beberapa teknologi digabungkan, dalam wisuda keempat ini. Antara lain, Augmented Reality (realitas berimbuh), dan Virtual Reality (realitas virtual), agar semakin mendekati nyata. Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr Ridwan Sanjaya MS IEC menyatakan, usaha ini bukan merupakan unjuk teknologi melainkan bentuk kecintaan kepada wisudawan dan mahasiswa.
“Ketika mereka tidak bisa di wisuda langsung dan hanya menyaksikan melalui siaran streaming Youtube, kami menghadirkan sesuatu yang lebih agar tetap bisa merasakan seolah-olah hadir,” kata Prof Ridwan, Sabtu (20/12/2020) di Semarang.
Ia melihat, lulusan yang telah berhasil diwisuda di kala pandemi adalah orang-orang yang menang dan hebat. Mampu mengatasi masalah-masalah yang muncul di tahun ini. Ketika mereka dihadapkan pada pandemi yang kemudian menimbulkan ekses dibatasinya pertemuan tatap muka. Mereka secara mengejutkan kemudian dihadapkan dengan berbagai kondisi dari luring ke daring.
Konsultasi yang tadinya dapat menemui di meja dosen berganti di depan layar. Kegiatan yang biasanya berkumpul dengan teman-temannya di area kampus, kini harus dengan cara virtual daring. Menurut Prof Ridwan, hal ini tidak bisa dilakukan orang sembarangan.
“Ini kalau bukan orang hebat tidak akan bisa. Orang-orang hebat yang bisa mengatasi masalah-masalah ini, pantas diapresiasi sebagai generasi yang menembus batas,” tuturnya.
Mereka yang lulus pada saat era pandemi, adalah yang memiliki kelincahan, passion yang dijalani terus menerus secara persisten sehingga mendapatkan kelulusan pada wisuda kali ini. Ini sebagai suatu hal yang menarik di tengah-tengah orang bicara, ini dunia yang tidak umum, tidak nyata tapi bagi mereka bisa mengatasinya.
Ketua Panitia Wisuda Unika Soegijapranata Leny Setyowati M IKom menyatakan, dari periode ke periode terus berusaha memberikan yang terbaik bagi wisudawan. Agar wisudawan merasakan hal yang sama ketika diwisuda secara langsung.
Leny melanjutkan, wisuda kali ini lebih nyata di mana sosok Rektor Prof Dr Ridwan Sanjaya dihadirkan secara utuh melalui aplikasi Snapchat saat prosesi merubah posisi kuncir wisudawan. Berbeda dengan wisuda sebelumnya di mana, Rektor hanya dalam bentuk animasi. Selain pihaknya juga menghadirkan photobooth virtual melalui aplikasi yang sama.
“Wisudawan bisa berfoto bersama rektor atau wakil rektor secara virtual. Suatu hal yang justru sulit di masa normal,” tambahnya.