Menghadapi penyebaran Virus Korona, Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata melakukan kegiatan nyata sebagai bentuk kepedulian sosial kepada masyarakat. Satu di antaranya adalah membuka konseling online tentang permasalahan psikis terkait penyebaran virus yang kini menjadi pandemi tersebut.
Dekan Fakultas Psikologi Unika, Dr Margaretha Sih Setija Utami Mkes menyatakan, banyak masyarakat yang bingung mengenai virus korona sehingga berakibat pada gangguan tidak hanya masalah fisik tetapi juga psikis. Menghadapi penyebaran virus korona, diperlukan fisik dan psikis yang selalu fit. Karena virus tersebut menyerang tubuh yang daya tahannya lemah.
“Kami juga berusaha menggalang sumbangan hand sanitizer karena di toko semakin jarang dan tidak terbeli oleh masyarakat. Dari penggalangan tersebut akan kami salurkan kepada masyarakat yang membutuhkan,” kata perempuan yang akrab disapa Cicih saat dihubungi suaramerdeka.com, Rabu (18/3).
Pihaknya, juga mengajak kerja sama dengan penjahit untuk membuat masker dari kain yang bisa dicuci. Selain penggalangan sumbangan masker baru. Sehingga semakin banyak masyarakat yang memakai masker. Saat ini, belum semua masyarakat memakai masker. Sehingga tidak diketahui siapa yang sudah terinfeksi dan siapa yang membawa virus tersebut meski tidak terinfeksi.
“Masker untuk melindungi mulut dan hidung masing-masing orang. Dengan banyak masker kain yang dijahit maka setiap orang akan memiliki masker yang bisa dipakai berganti setiap hari,” tuturnya.
Ia berharap, inisiasi kepedulian sosial membuat orang-orang juga mulai tergerak. Sehingga bisa bersama-sama menghadapi penularan virus Korona. Tidak hanya menunggu dan penuh ketakutan karena terpapar kabar yang belum jelas kebenarannya.
“Jangan berhenti pada rasa takut dan bingung. Masing-masing dari kita bisa menyumbangkan sesuatu,” tambah Cicih.