Masuk bangku kuliah sama dengan merdeka karena sudah tidak ada lagi peraturan-peraturan seperti di bangku sekolah yang mengikat, tetapi merdeka yang penuh tanggungjawab. Menurut Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr Ir Budi Widianarko, sebagai manusia yang dewasa dan mandiri, asal mau, masa studi di bangku kuliah selama empat tahun akan menjadi masa yang paling menentukan bagi jalan hidup.
“Suka atau tidak suka, empat tahun di sini paling menentukan hidup anda. Persoalan to be or not to be. Empat tahun itu sangat singkat tapi metransformasi hidup anda jika anda suka. Merdeka adalah kebebasan untuk memilih,” kata Prof Budi saat upacara HUT Kemerdekaan RI ke -71 dan sekaligus upacara Pembekalan Terpadu Mahasiswa Baru (PTMB) di Lapangan Basket Unika Soegijapranata, Rabu (17/8).
Merdeka sambungnya, bukan hanya independent tetapi juga self determination. Menentukan nasib sendiri dalam empat tahun nanti, mahasiswa harus dalam suasana kebatinan ‘to be or not to be.’ Ketika merdeka, masih kata dia, mahasiswa tidak hanya bertanggungjawab untuk diri tetapi juga untuk tanah air dan kemanusiaan secara universal.
“Sejarah sudah membuktikan orang-orang yang lulus dari perguruan tinggi mampu merubah dirinya jauh lebih cepat, dari mereka-mereka yang tidak seberuntung kita dimana mampu mengecap pendidikan sampai lwvwl tertinggi. To be or not to be mulai hari ini dan tidak ada istiah bersantai dulu. Manfaatkan semua fasilitas kampus, kegiatan yang ada sesuaikan dengan minat dan bakat,” tuturnya.
Kemerdekaan dalam perspektif Mgr Soegijapranata tambahnya, berarti hadir dengan penuh tanggungjawab. Proklamasi dan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah bentuk tanggungjawab kaum terpelajar yang terpanggil kepada bangsanya.
“Proklamasi kemerdekaan dilandasi keinginan untuk self determination dan bertransformasi kepada bangsa yang lebih baik, adil dan makmur,” tambah Prof Budi.
“Peduli, Aktif dan Bermakna” dalam tema PTMB Unika Soegijapranata 2016 adalah sebuah kemerdekaan. Orang yang tidak merdeka masih kata Prof Budi, apalagi hanya follower apalagi tertindas tidak mungkin peduli. Hanya manusia merdeka yang bisa peduli, aktif dan bermakna.
“Kampus ini sungguh-sungguh ingin menjadi persemaian orang-orang yang terpelajar tapi peduli pada bangsa dan negaranya,” ujar rektor yang sudah menjabat selama dua periode itu.
PTMB Unika Soegijapranata selain menekankan pada perkenalan akademik juga tema peduli, aktif dan bermakna. Tema itu mudah sekali diucapkan tetapi sulit dipraktekkan karena semua orang saat ini fokus pada diri sendiri. Pada tahun ini Unika Soegijapranata menerima 1750 mahasiswa, ada beberapa fakultas yang mengalami penurunan tapi juga kenaikan.
Tautan : http://berita.suaramerdeka.com, http://www.iklansuaramerdeka.com