Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang berupaya untuk terus beradaptasi dan bertransformasi dalam menyongsong kembali kebiasaan baru dalam dunia pendidikan pasca pandemi.
Hal ini menjadi prioritas yang terus diupayakan tanpa melupakan aspek regulasi pemerintah maupun aspek kesehatan yang menjadi penopang terselenggaranya pembelajaran tatap muka secara langsung atau luar jaringan (luring).
Diselenggarakannya wisuda periode I tahun 2022 di kampus Unika Soegijapranata Bendan Dhuwur pada Sabtu (19/3/2022) telah dilaksanakan secara hybrid atau gabungan antara tatap muka dengan dalam jaringan (daring).
Unika mewisuda 344 lulusan yang terdiri dari dua wisudawan dari program doktor, 15 wisudawan program magister, satu wisudawan dari program profesi, 305 wisudawan program S-1, dan 21 wisudawan dari program diploma.
Dalam sambutannya, Dr Ferdinandus Hindiarto, MSi, selaku Rektor Unika Soegijapranata kembali mengingatkan para wisudawan untuk berani menatap masa depan dan memiliki keyakinan penuh untuk sukses meraih masa depan.
“Keyakinan itu menjadi modal yang sangat penting bagi para wisudawan dalam melewati masa-masa yang penuh ketidakpastian seperti sekarang ini dan waktu mendatang. Karena ketidakpastian akan dapat dilawan dengan sebuah keyakinan, yang terbangun secara nyata selama menjalani proses studi di kampus ini,” ungkapnya.
Itulah sesungguhnya bekal utuh yang diberikan universitas kepada para wisudawan. Bukan sekedar teori, pengetahuan dan keterampilan profesional, namun juga pengalaman-pengalaman hidup.
Dengan bekal pengalaman hidup, menjadi nilai dan keyakinan para wisudawan saat menapaki masa depan yang memiliki konsekuensi yang kuat untuk dipersiapkan sebaik mungkin.
“Ketidakpastian juga dapat dilawan dengan kekuatan jejaring dan kolaborasi. Dengan jejaring yang luas dan kuat, maka kekuatan kita akan berlipat,” ujarnya.
Dr Ferdinandus menambahkan, itulah bekal lain yang dapat diberikan oleh universitas kepada para wisudawan.
Untuk terus mengembangkan jejaring dan berkolaborasi dengan siapapun yang berkehendak baik.
Baginya, kolaborasi dan berjejaring niscaya dengan dua hal tersebut akan berbuah baik pula bagi masa depan.
Sementara wakil wisudawan yang disampaikan oleh Jimmy Christofer kembali mengingatkan untuk tetap bisa berdamai dengan situasi dan diri para wisudawan sendiri.
Jimmy yang merupakan putra dari Bustan Rudy Multan dan Susi menjadi wisudawan terbaik dengan capaian IPK 4,00.
Pria kelahiran Pekalongan 20 Oktober 2000 ini merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unika Soegijapranata angkatan 2018.
“Rekan-rekan wisudawan harus ingat, untuk menjadi produktif, rekan-rekan harus memiliki mental yang sehat juga, dan bisa membangun rasa percaya diri,” ungkapnya.
Jimmy berharap harap kita dapat mencapai titik tertinggi dari kebutuhan manusia, yaitu aktualisasi diri, dimana akhirnya kita mengetahui tujuan dari kehidupan kita. Bergeraklah perlahan tapi pasti, pada akhirnya kita akan berkembang.