Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang (Kom HAK KAS) Romo Aloys Budi Purnomo Pr menerima penghargaan dari Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia (LKNI) sebagai pembina kebudayaan dan kearifan lokal khususnya mengenai kerukunan dan persaudaraan antarumat beragama.
Penyerahan penghargaan dilakukan di acara pembukaan Panorama Mural Pancasila Merti Bumi NKRI yang diselenggarakan Kom HAK KAS dalam sinergi dengan para perupa dan seniman lukis Semarang dan sekitarnya, Jumat (1/6).
Ketua Kom HAK KAS sejak 8 Mei 2008 itu menerima penghargaan dalam bentuk medali emas dan sertifikat penghargaan dari LKNI. Penyematan medali di dada dan penyerahan piagam penghargaan dilakukan oleh Ketua LKNI, Totok Sudarwoto didampingi Sekretaris LKNI, Karsono Mohammad di hadapan Wali Kota Semarang, Hendar Prihadi; Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Agus Triatmojo yang hadir atas nama Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr F Ridwan Sanjaya, dan para tamu undangan Panorama Mural Pancasila di halaman Pastoran Johannes Maria Gg Kampung Asri Tinjomoyo Semarang.
"Saya tidak pernah berpikir akan mendapatkan penghargaan tersebut apalagi dinyatakan sebagai pembina kebudayaan dan kearifan lokal khususnya mengenai kerukunan dan persaudaraan antarumat beragama," tutur Ketua Kom HAK KAS yang dalam 10 tahun terakhir ini memilih strategi srawung silaturahmi seni dan budaya untuk membangun persaudaraan tanpa diskriminasi.
Lebih lanjut Romo Budi mengatakan, "Ketika dihubungi dari LKNI tentang rencana pemberian penghargaan itu, saya merasa tidak pantas. Hal yang sama juga saya sampaikan kepada Uskup Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubiyatmoko."
Dalam rasa tak pantas mendapatkan penghargaan kebudayaan itu, maka Romo Budi mempersembahkan penghargaan itu demi kemuliaan Tuhan semata agar menjadi berkat bagi Gereja Katolik, umat dan masyarakat pada umumnya.
Penghargaan itu melengkapi penghargaan yang diterima Romo Budi tahun 20l7 lalu dari Forum Wartawan Pemprov-DPRD Jawa Tengah (FWPJT) yang disampaikan Damar Sinuko, Ketua FWPJT) dalam rangka Jurnalisme Damai.
"Semua itu hanya demi kemuliaan Tuhan semata. Semoga menjadi berkat bagi umat dan masyarakat dalam membangun kerukunan, persaudaraan sejati dan peradaban kasih," pungkasnya.