Saat ini, hampir di setiap rumah telah memiliki Air Conditioner (AC). Pasalnya, udara yang dihasilkan oleh AC jauh lebih dingin dibandingkan menggunakan kipas angin. Meski begitu, ternyata ada aturan tersendiri yang perlu IDEA Lovers ketahui tentang AC. Tetapi, apakah IDEA Lovers sudah benar-benar membutuhkan AC?
Menentukan kapan sebaiknya menggunakan AC memang sulit. Selain ini merupakan keputusan pribadi, menentukan standar kenyamanan untuk tiap orang juga sulit.
Ini ditegaskan oleh L.M.F. Purwanto, seorang dosen Unika Soegijapranata, Semarang. “Memang sudah ada standar kenyamanan di buku-buku literatur. Tetapi biasanya yang menentukan standar itu bukan berasal dari wilayah tropis,” ujarnya.
Maka, tentu saja standar yang ditetapkan berbeda. Beberapa alasan mengapa beberapa tempat sah-sah saja menggunakan AC, jika kondisi ini yang terjadi.
Suhu
Standar kenyamanan ini terkait erat dengan suhu udara. Walaupun manusia merupakan makhluk yang paling mudah beradaptasi dengan lingkungannya, jika suhu udara di sekitarnya berubah, kenyamanan pun berkurang.
Karena alasan inilah AC digunakan. Sebagai alat yang fungsinya mengondisikan udara, pemasangan AC diharapkan bisa mengembalikan suhu ruangan ke titik di mana manusia merasa nyaman.
Polusi
Alasan lain yang paling mendasar digunakannya AC adalah kondisi lingkungan yang buruk, yang bisa terjadi karena pencemaran. Lingkungan di sini bukan saja berhubungan dengan udara, tetapi juga suara.
Misalnya, sebuah rumah di kawasan industri yang udaranya kotor oleh asap pabrik, rumah di pinggir sungai yang bau, atau rumah di tepi jalan raya yang bising. Dengan kondisi seperti itu, sebaiknya IDEA Lovers tinggal di ruangan tertutup, dan mau tidak mau AC digunakan untuk menggantikan sirkulasi alami.
Desain ruang
Ada satu faktor penyebab lain sebuah ruangan perlu dipasangi AC, yaitu desain. Menurut Purwanto, pada bangunan bertingkat tinggi yang luas, banyak kemungkinan tercipta “ruang di dalam ruang”. Artinya, sebuah ruang bisa jadi tidak memiliki bukaan yang langsung berhubungan dengan lingkungan luar. Ruang-ruang seperti ini sudah jelas tidak memiliki srkulasi udara yang memadai. Solusi yang paling mudah adalah dengan memasang AC.
Sirkulasi buruk
Selain bangunan tinggi, menurut Purwanto, lingkungan yang bepeluang memiliki sirkulasi udara buruk adalah perumahan yang sangat padat penduduk. Rumah-rumahnya berjejer rapat, mengepung dari sisi kiri, kanan, dan belakang.
Di rumah-rumah seperti ini, sirkulasi udara hanya dari bagian depan bangunan. AC diharapkan bisa membantu memperbaiki kualitas udara di daerah seperti ini. Ada lagi alasan pemasangan AC yang sayangnya banyak dijumpai, yaitu gengsi.
Ini merupakan buah dari pandangan masyarakat bahwa menggunakan AC berarti lebih berduit. Jika dilihat dari harga AC dan biaya listrik yang dikeluarkan tiap bulannya, memang pemilik AC butuh dana lebih. Tapi, bukankah sangat mubazir jika uang dikeluarkan hanya untuk gengsi?
►https://idea.grid.id/read/093111506/rumah-jadi-terasa-lebih-adem-namun-tak-semua-hunian-butuh-pendingin-ruangan-ini-alasannya?page=all