Inovasi penggabungan sistem informatika atau Hybrid IT, hantar tenaga kependidikan Unika Soegijapranata Alvon Ponco Hadi Heru C meraih peringkat pertama kategori Administrasi Akademik dalam “Anugerah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi Tingkat Nasional” yang digelar oleh Kemenristekdikti.
Sistem yang menggabungkan antara resource in house (di dalam) dan cloud base (di luar) atau yang dikenal Hybrid IT, belum banyak digunakan oleh perguruan tinggi negeri maupun swasta yang ada di Indonesia. Resource in House antara lain berisi KRS online, laporan hasil studi, angket evaluasi online dan pendaftaran wisuda online sedangkan cloud base berupa startup di Google Play.
“Menggabungkan dua sistem yang berbeda ini sebagai satu cara mengoptimalisasi administrasi akademik agar lebih mudah digunakan. Mahasiswa pada era saat ini merupakan digital native yang membutuhkan informasi yang lebih cepat,” kata Alvon di Gedung Mikael Unika Soegijapranata, Senin (31/10).
Dengan sistem informasi terpadu administrasi akademik seperti ini, mahasiswa bisa mengisi KRS, melihat KHS, mendaftar wisuda, mengetahui jumlah yang harus dibayar untuk biaya perkuliahan dan sekaligus mengetahui kalender akademik atau informasi-informasi lainnya seputar perkuliahan di Unika Soegijapranata, hanya dengan satu apilikasi. Aplikasi tersebut juga dilengkapi dengan notifikasi kepada penggunanya untuk mengingatkan segala sesuatu yang dibutuhkan mahasiswa.
“Aplikasi dapat dibuka dengan username yang diperoleh dari kampus atau melalui akun email Google. Orangtua pun dapat mengawasi anaknya yang berkuliah di Unika dengan membuka aplikasi ini melalui akun email Google setelah terlebih dulu bertanya username dan password mahasiswa tersebut,” tutur pria yang bergabung dengan Unika mulai 1994 itu.
Ke depannya orangtua akan mendapat username dan password untuk masuk ke dalam aplikasi tersebut dan dapat melihat KHS serta biaya yang telah dibayarkan kepada universitas. Menurutnya pembuatan aplikasi ini juga dilatarbelakangi pertanyaan orangtua kepada pihak universitas mengenai studi yang ditempuh anaknya.
“Aplikasi ini sudah digabungkan dengan aplikasi Unika menyapa pada April 2015 dan mulai digunakan sejak awal 2016,” tambah tenaga kependidikan yang berhak membawa pulang Rp 30 juta dari Kementerian Riset-Dikti tersebut.
Untuk kategori Administrasi Akademik berprestasi ini peringkat kedua diraih Andi Saputra (Unand), sedangkan Franky Agus Adiwerna (UGM) meraih peringkat ketiga. Untuk kategori administrasi akademik berprestasi diikuti oleh 36 orang dan disaring menjadi 10 finalis. Jumlah peserta seleksi pendidik dan tenaga kependidikan berprestasi 2016, tercatat sebanyak 266 orang.
“Startup ini akan terus kami kembangkan, banyak mahasiswa yang ingin bisa diakses melalui smartphone berbasis ios karena sementara baru smartphone android,” paparnya.
Sementara itu Wakil Rektor 4 Bidang Kerjasama Unika Soegijapranata Dr Ridwan Sanjaya SE menyatakan, dengan prestasi Alvon tersebut kualitas pelayanan akademik kepada mahasiswa di Unika Soegijapranata diharapkan semakin meningkat. Prestasinya juga dapat menjadi pemicu bagi tenaga kependidikan lainnya dalam menghasilkan inisiatif dan kreativitas ide-ide layanan baru lainnya yang lebih inovatif dan menjadi solusi akademik bagi mahasiswa.
“Ide inovasi ini, cukup banyak membantu mahasiswa mendapatkan informasi dan layanan dalam satu genggaman saja. Mengingat mahasiswa saat ini sudah sangat akrab dengan gadget,” jelasnya.
Setiap tahun Unika Soegijapranata melakukan seleksi untuk dosen dan tenaga kependikan yang berprestasi. Bagi mereka yang mempunyai karya inovatif, akan dipilih menjadi wakil universitas dalam acara tahunan Kemenristekdikti “Anugerah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi Tingkat Nasional”.
Tahun ini, Alvon menjadi wakil Administrasi Akademik dari Unika Soegijapranata dan pada tingkat Kopertis VI Jawa Tengah, dia memperoleh Juara II. Bersama dengan Juara III, Alvon diundang ke dalam seleksi nasional di Jakarta. ( http://berita.suaramerdeka.com )