Selalu konsisten diadakan setiap tahunnya dan penonton yang selalu setia menunggu hingga penampilan artis utama tampil, membuat Syaharani tertarik ikut serta meramaikan ajang Soegijazz Unity in Diversity. Meskipun event tersebut diadakan sebuah perguruan tinggi menurut penyanyi Jazz berdarah Bone tersebut, Soegijazz termasuk satu dari sekian festival jazz yang konsisten dalam penyelenggaraannya.
“Saya mengikuti berita-berita fastival jazz dari sosmed dan Soegijazz satu paling konsisten. Selain warna festivalnya asik di mana tidak terlalu penuh penontonnya sehingga masih bisa nyaman nontonnya,” kata Syaharani belum lama ini saat mengisi Soegijazz 2018 di Kampus Unika Soegijapranata Semarang.
Soegijazz menurutnya setiap tahunnya, menyuguhkan bintang tamu pemusik Jazz yang bagus setiap penyelenggaraannya. Penontonnya menurutnya juga tidak mau beranjak pergi, sebelum bintang tamu tampil di atas panggung meskipun mereka tidak membayar sepeser pun karena tidak dipungut uang tiket alias gratis.
Ia merasa senang, bisa tampil di Kota Semarang karena bisa tampil bersama Queen Fireworks yang merupakan project terpisah darinya dan independent recording dengan membawakan karya-karya miliknya. Biasanya masih kata dia, tampil di Kota Semarang secara solo di acara-acara biasa dan berharap bisa kembali tampil di kota ini. “Album pertama saya launching di Semarang dan sampai saat ini sudah empat mini album saya launcing, mudah-mudahan bisa kembali ke sini,” tambahnya.
Konsistensi Soegijazz tidak hanya setiap tahun menyuguhkan festival jazz tetapi juga warna musik di dalamnya, gitaris Queen Fireworks Donny Suhendra menyatakan, di Indonesia banyak festival jazz tetapi tidak banyak yang benar-benar festival jazz karena banyak yang mengalah berkompromi dengan publik. Publik kebanyakan suka pop sambungnya, sudahlah jazz tapi suguhan musiknya kebanyakan musik komersil, pop.
“Mudah-mudahan Soegijazz benar-benar seperti yang disampaikan panitia, jazz ya jazz tidak dicampuradukkan karena mempunyai pasarnya masing-masing,” tambahnya.
Jika ada lagu-lagu di luar jazz kemudian dibawakan dalam aransemen jazz, ia masih setuju dan ada juga festival yang sepakat dengan hal tersebut. Harapannya festival jazz seperti Soegijazz ini menghadirkan jazz untuk publik sekaligus mendidik publik, bukannya mengalah menghadirkan pop berlabel jazz.
Syaharani and Queen Firework pada Rabu (24/10) malam itu tampil selama 45 menit dengan membawakan beberapa lagu original mereka. Ada lagu pop yang diaransemen ulang dan tampil dengan warna fusion mampu menghangatkan suasana.