Siapa yang menyangka, meneliti kebiasaan bermain game online mengantarkan Bernardinus Harnadi PhD, memperoleh gelar doktornya di bidang Information Technology, Assumption University Thailand.
Dosen yang berasal dari program Studi Sistem Informasi Universitas Katolik Soegijapranata tersebut, mengambil judul "The Study of Behavioral Intention to Play Online Games In Indonesia UTAUT Model with Perceived Enjoyment and Flow".
Pada disertasi yang diajukan, dia meneliti dengan maksud untuk memprediksi kebiasaan para pemain game online (gamer) menurut beberapa penggolongan yaitu gender, usia, dan pengalaman bermain game online.
"Untuk penelitian yang saya lakukan, saya membangun model untuk meneliti perilaku para gamer dalam bermain game online atau perilaku para gamer dalam mengadopsi teknologi game online," jelas Berdi sapaannya, dalam rilis yang disampai, Kamis (19/1/2016).
Menurutnya, perilaku yang diteliti tersebut tidak hanya semata-mata dari sisi teknologi, melainkan dari sisi psikologi gamer (pemain game) saja.
"Jadi kalau dalam ranah doktoral, pendidikan bersifat multidisiplin dan penelitian saya ini menyinggung tidak hanya ranah teknologi tapi juga dari sisi psikologi," tutur Berdi.
Dia menuturkan, penelitiannya sangat bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat terutama pada empat lapisan masyarakat, yakni pengembang game untuk merancang permainan berdasarkan gender, usia, dan pengalaman bermain.
Selain itu bagi pemerintah, penelitiannya dapat memberikan informasi mengenai faktor yang dapat meningkatkan adopsi game technology yang membangkitkan peluang terciptanya suatu ekonomi kreatif.
Adapula, bagi para orangtua yang khawatir mengenai anaknya yang memiliki minat tinggi dalam bermain game.
"Penelitian diharapkan dapat mengubah mindset para orangtua bahwa game tidak selamanya membawa efek negatif ," kata dia.
Hasil penelitian yang Pak Berdi lakukan telah dimuat ke dalam jurnal dan telah dipublikasikan di tingkat internasional antara lain di IGI (Amerika Serikat), Konferensi AEEE (konsorsium untuk ilmu elektronika dan informatika) di Balikpapan.
Selain itu, dalam mempublikasikan jurnal hasil penelitiannya, ia juga mengikuti "2016 2nd International Conference on Science in Information Technology (ICSITech)" di Balikpapan, Indonesia.
Awalnya tidak terlintas dalam benak Berdi untuk melanjutkan ke tingkat yang lebih lanjut (pendidikan tingkat doktoral), kemudian datang tawaran dari Ridwan Sanjaya (Wakil Rektor I Unika saat itu) untuk melanjutkan sekolah di Assumption University Thailand.
Kemudian September 2014, Berdi memutuskan untuk menempuh pendidikan doktor bidang Information Technology di Assumption University Thailand dan tepat 2 tahun kemudian (September, 2016), Berdi berhasil menyelesaikan pendidikan di strata doktoral.
Tawaran itu diterima karena memang yang bersangkutan tertarik dengan Thailand.
Selama menempuh pendidikan di Negeri Gajah Putih, semuanya dibiayai Beasiswa Pasca Sarjana Pendidikan Luar Negeri (BPPLN) yang diadakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) atau yang sekarang bernama Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia Luar Negeri (BUDI LN). (►http://jateng.tribunnews.com)