Madu dan Ganggang Bisa Perkuat Beton
SEMARANG (KRjogja .com)– Dosen Teknik Sipil Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang Dr Rr MI Retno Susilorini ST MT punya cara unik untuk menambah kekuatan beton serta memperpanjang masa pakai (durability) beton pada konstruksi bangunan. Yaitu dengan menambah unsur madu dan ganggang merah (gracilaria Sp) dalam bentuk powder. Tentu saja dengan perbandingan atau ukuran tertentu yang sementara ini masih dia rahasiakan mengingat masih dalam proses mematenkan hak cipta yang dia temukan.
Hal tersebut disampaikan Dr Retno kepada pers di kampus Unika di sela-sela konferensi internasional tentang Beton dan Infrastruktur 2015 (ICCI) yang dibuka Rektor Unika Soegijapranata Semarang Prof Dr Y Budi Widianarko MSc, Kamis sore (29/10/2015).
Konferensi berlangsung 2 hari sampai Jumat 30 Oktober 2015. Penelitian Dr Retno yang sebagian didanai Kemenristekdikti (hibah kompetensi multi years) sejak tahun 2010 sampai sekarang ini. Penelitiannya saat ini memasuki tahap akhir dan diharapkan paten segera bisa keluar.
“Kalau ini selesai maka saya akan punya 2 paten. Paten sebelumnya berupa beton yang diberi bahan tambah berbasis gula yang sudah keluar patennya tahun 2013 lalu. Saya memang berupaya mengunakan bahan organik untuk menambah kekuatan beton, karena gampang didapat di Indonesia. Mungkin banyak orang berpikir apa tidak merusak beton dengan ditambah bahan organik seperti gula maupun madu? Tentusaja harus dengan ukuran yang tepat dan waktu yang tepat pula kapan bahan-bahan ini dicampur” ujar Dr Retno.
Pada serangkaian penelitiannya, Dr Retno menemukan peningkatan yang signifikan pada kekuatan beton dan memperpanjang masa pakai beton yang dicampur madu dan ganggang dibanding dengan beton tanpa tambahan madu dan ganggang. Dirinya masih punya waktu setahun ke depan guna menyempurnakan formula untuk paten keduanya ini.
“Biasanya 1 buah riset butuh 5 tahun untuk paten dan pemerintah memberi bantuan multi years selama 3 tahun. Namun kali ini saya mendapatlkan 2 kali paket multiyears (sampai 6 tahun) karena saya sudah memiliki paten sebelumnya sebagai salah satu syarat bisa meraih dua kali paket hibah kompetisi multi years” ujar Dr Retno.
Rektor Unika Soegijapranata Semarang Prof Dr Y Budi Widianarko MSc sangat mengapresiasi paten ciptaan dosen Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang. Rektor berharap langkah Dr Retno bisa memacu dan memicu secara positif dosen lain untuk berprestasi internasional di antaranya menciptakan karya paten. (Sgi)
sumber : krjogja.com