Pembatasan kegiatan secara tatap muka disaat pandemi covid-10, termasuk dalam kegiatan wisuda, mendorong Unika Soegijapranata Semarang untuk berinovasi, agar bisa menghadirkan prosesi kelulusan mahasiswa tersebut seolah nyata meski dilakukan secara daring.
Caranya, dengan menerapkan teknologi mix reality, yakni penggabungan teknologi Face Tracking Animation, Augmented Reality (realitas berimbuh), dan Virtual Reality (realitas virtual).
Hasilnya, para wisudawan pun seolah-olah datang dan ikut serta secara langsung pada prosesi wisuda. Termasuk saat pemindahan tali toga hingga menerima ijazah, semua seolah nyata, meski digelar secara daring.
Hal ini tampak dalam kegiatan wisuda periode II tahun 2021 Unika Soegijapranata Semarang, yang digelar secara daring dengan teknologi mix reality, pada Sabtu (19/6/2021).
"Hal ini tentunya menjadi satu kelebihan tersendiri dibandingkan jenis wisuda daring yang lain. Kegiatan hari ini, merupakan salah satu cara universitas ini menyajikan pelayanan yang terbaik dalam mewisuda lulusannya," papar Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr F Ridwan Sanjaya MS IEC, dalam kegiatan tersebut.
Dipaparkan, pemanfaatan teknologi Face Tracking Animation, Augmented Reality (realitas berimbuh), dan Virtual Reality (realitas virtual) pada awalnya mungkin dirasakan tidak ideal, bagi beberapa pihak.
"Namun seiring berjalannya waktu dan berbagai inovasi yang dilakukan oleh panitia, wisuda virtual di Unika Soegijapranata, semakin dirasakan mendekati kondisi nyata, sehingga menjadi rujukan beberapa kampus maupun sekolah dalam menyajikan wisuda yang berkesan dan dapat didokumentasikan," tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Prof Ridwan juga menandaskan bahwa berbagai inovasi teknologi informasi yang dikembangkan di kampus Unika, bukan hanya untuk menunjukkan keberpihakan universitas kepada masa depan, tetapi juga memberikan jaminan pelayanan yang lebih baik dan transparan, sekaligus mewujudkan nilai-nilai baik dalam kemanusiaan yang terintegrasi dalam teknologi informasi.
"Bagi kami, berbagai hal baik harus selalu diciptakan dan dibuat terobosannya agar setiap pribadi bisa tetap terlayani kebutuhannya di dunia pendidikan tinggi ini dengan baik, sehingga masa depan yang sudah dirancang oleh setiap individu tidak menemui hambatan meskipun pandemi Covid-19 belum juga selesai," tambahnya.
Disisi yang lain, kampus Unika Soegijapranata juga tidak tinggal diam dalam melihat masa depan yang dinamis dan terus berubah.
Prof Ridwan mencontohkan, keberadaan Center for Student Entrepreneurship (CSE) yang dibentuk pada Mei 2018 atau tiga tahun yang lalu, telah menjembatani banyak mahasiswa di Unika Soegijapranata untuk mengembangkan bisnis-bisnis baru sedari masih berstatus mahasiswa.
Platform digital juga dikembangkan untuk menjembatani pendanaan, promosi, serta transaksi. Bahkan di platform Halo Alumni yang dapat diakses melalui hani.unika.ac.id, para alumni juga dimungkinkan untuk menjadi investor dalam bisnis-bisnis rintisan yang dikembangkan oleh mahasiswa.
"Tujuannya bukan hanya membantu mahasiswa dalam berbisnis, tetapi juga membuka peluang bagi alumni untuk menjadi pemilik saham di dalam bisnis yang memiliki peluang masa depan cerah," tambahnya.
Sementara, Kepala Biro Administrasi Akademik Unika Soegijapranata sekaligus Ketua Panitia wisuda periode II tahun 2021, B Lenny Setyowati SS MIKom menjelaskan pula tentang lulusan Unika Soegijapranata pada wisuda kali ini.
” Dalam wisuda periode II tahun ini Unika Soegijapranata telah mewisuda sebanyak 245 wisudawan dari program studi sarjana maupun pascasarjana serta diploma dan profesi insinyur,” jelasnya.
Adapun dari keseluruhan jumlah tersebut dilihat dari faktor usia yang tertua adalah wisudawan dengan usia 45 tahun dan yang termuda adalah 21 tahun.
"Untuk masa tunggu bagi lulusan untuk bisa mendapatkan pekerjaan, berdasarkan data penelusuran kami diketahui bahwa masa tunggunya adalah kurang lebih 3,5 bulan. Sedang IPK tertinggi wisudawan dalam periode II ini adalah 4,00," pungkas Lenny.