Pusat Studi The Java Institute (TJI) Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang kembali mengadakan webinar bertajuk ‘Ketangguhan Produk-produk Kota Semarang di Masa Pandemi” pada Selasa (26/7/2022).
Webinar ini dipimpin oleh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unika dan pakar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Dr. Ch. Yekti Prawihatmi, S.E., M.Si., dan dosen Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Unika dan anggota TJI, B. Lenny Setyowati, S.S., M.I.Kom.
Webinar ini dilaksanakan untuk mengkaji ketangguhan produk UMKM di Kota Semarang yang tetap bertahan meski pandemi berlangsung lebih dari 2 tahun.
Webinar ini juga dihadiri Maria Imaculata Sri Wahyu Widyastuti, S.Sos., selaku Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang.
Disampaikan oleh Maria, S.Sos., selama pandemi pihaknya telah memberikan bantuan atas permasalahan yang dialami para pelaku UMKM.
Bantuan tersebut berupa program pemberdayaan UMKM dan berinovasi untuk menciptakan kegiatan dan terobosan yang bisa dimanfaatkan para pelaku UMKM.
“Contohnya kami memborong produk UMKM, mempromosikan UMKM, dan mencarikan retail modern yang bisa berkolaborasi,” ungkapnya.
Maria, S.Sos., menambahkan, meskipun bukan bantuan secara finansial, dengan adanya dorongan tersebut diharapkan memberikan dampak bagi para pelaku UMKM.
Selain itu, selama pandemi, anggaran difokuskan pada pemberdayaan agar bisa memberikan pemasukan bagi masyarakat,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Lenny, M.I.Kom., menyatakan pengamatannya selama pandemi untuk manusia bahwasanya kebersihan merupakan hal yang terpenting dan utama.
Tak hanya dalam kehidupan sehari-hari, namun juga dalam tuntutan bisnis terlebih bisnis kuliner.
Kebersihan merupakan aspek pendukung kualitas produk, di samping pengemasan, rasa, hingga bahan baku.
“Dulu sebelum semasa pandemi kita sendiri yang harus memperhatikan kebersihan, tapi ternyata sekarang hampir semua jajan-jajanan kaki lima menyediakan tempat cuci tangan dan menggunakan sarung tangan atau penjepit makanan,” urainya.
Bahkan banyaknya bisnis yang muncul karena pandemi seperti pembuatan masker dari kain perca, aksesoris masker seperti tali masker maupun karet masker juga muncul karena pandemi.
Bahkan adanya ide membuat motif batik Semarangan yang dikombinasikan dengan wujud asli virus corona yang dilihat secara mikroskopik.
“Hal seperti ini yang bisa dilihat oleh orang yang kreatif dan bisa mengambil sisi positif dari setiap peristiwa agar tidak merasa terus terpuruk,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Ekawati Marhaenny Dukut, M.Hum., selaku Kepala Pusat Studi TJI menyatakan kebiasaan baru yang muncul akibat pandemi bisa terus dipertahankan para pelaku UMKM.
Selain memberikan jaminan kualitas, juga memberikan rasa nyaman bagi pelaku.
“Mudah-mudahan dengan kultur yang seperti ini paling tidak orang Semarang itu jadi lebih tangguh dalam arti kesehatannya, kekuatannya, mentalnya,” ujarnya.
Berdasarkan pengamatan dan diskusi tersebut, pandemi ini tidak selamanya memperburuk keadaan, melainkan justru membantu orang untuk terus berinovasi sehingga mampu memicu dan melahirkan ide-ide yang sebelumnya sangat tidak mungkin terpikirkan menjadi sangat memungkinkan.
“Sehingga adanya pandemi ini malah membuat lebih kreatif dan menjadi memunculkan peluang-peluang baru yang tampaknya sebelum pandemi tidak terpikirkan,” tambah Dr. Ekawati.
Dari sekian banyaknya pelaku UMKM, maka tidak akan terlepas dengan namanya persaingan antar sesama pedagang (pelaku UMKM).
Namun Dr. Ch. Yekti Prawihatmi, S.E., M.Si., menyoroti pentingnya bekerja sama, bukan saling bersaing. Sehingga ia, memberikan pesan kepada para pelaku UMKM untuk terus meningkatkan jejaring.
“Kuncinya adalah mau berkolaborasi, karena kita berusaha itu nggak bisa sendirian, jadi kita harus bekerja sama dengan berbagai pihak,” ungkapnya.
Ia menambahkan, keharusan berjejaring akan memudahkan sesama pelaku UMKM untuk mendapatkan bantuan maupun memperlebar informasi dan pasar.
“Jadi punya usaha itu nggak bisa egois, nggak mau ditiru, nggak mau kasih informasi teman yang lainnya. Karena dengan menjalin relasi dan bekerja sama harapannya hal ini juga akan mendapatkan feedback yang luar biasa,” pungkasnya.
#https://jateng.tribunnews.com/2022/07/29/the-java-institute-unika-soegijapranata-gelar-webinar-ketangguhan-umkm-kota-semarang-di-masa-pandemi