Beberapa hari ini, curah hujan cukup tinggi dan terus menerus membasahi beberapa daerah tanpa henti. Salah satu daerah atau kota yang juga merasakan dampaknya ialah Kota Semarang, Jawa Tengah, tepatnya yang melanda di Perumahan Dinar Indah Meteseh. Meskipun terletak di Semarang atas, ternyata tidak menjamin daerah itu terhindar dari banjir.
Menindak lanjuti kejadian tersebut, B. Danang Setianto, SH, LLM, MIL, selaku dosen Fakultas Hukum dan Komunikasi Unika Soegijapranata yang juga merupakan pakar Hukum Lingkungan, ikut memberikan beberapa solusi.
Kenali Alam Sekitar Kita Dengan Lebih Dekat
Terkadang banyak dari kita yang cenderung acuh dan mengabaikan segala macam kemungkinan yang akan terjadi ketika ingin menentukan lokasi tempat tinggal. Perlu adanya suatu tindakan lebih, ketika ingin memilih tempat tinggal disuatu daerah. Salah satunya dengan melakukan survei.
Survei bukan hanya sekedar mengetahui harga atau akses dari daerah tersebut. Kita juga perlu mengecek beragam hal yang sekiranya pernah terjadi di lingkungan itu. Apakah pernah terjadi bencana alam, dan lain sebagainya.
Sepertinya survei semacam itu adalah hal sepele. Namun apabila kita jeli dalam melihat dan mengenali kondisi lingkungan sekitar dengan baik, tentu kecil kemungkinan terkena suatu dampak yang merugikan, seperti banjir.
Proses Penanganan Yang Berbeda
Sesudah mengenali lebih dekat tentang beragam hal yang mungkin bisa terjadi di lingkungan sekitar, langkah selanjutnya ialah mengetahui cara penanganan masalah lingkungan yang ada di daerah tersebut. Hal ini perlu dimengerti, karena karakteristik setiap daerah tentu berbeda dan tidak bisa disama-ratakan.
Seperti halnya dalam penanganan banjir. Daerah yang terletak di sekitar bantaran sungai, tentu mempunyai penanganan yang berbeda dengan daerah tengah kota. Ada daerah yang fokus mengatasi drainase, ada pula daerah yang lebih fokus meninggikan jalan atau rumah, dan lain-lain.
Apapun caranya, semua tergantung pada setiap fungsi penerapan penanganan dari setiap daerah tersebut. Apakah hanya ingin sekedar mengurangi resiko, atau benar-benar ingin mencegahnya secara total dan menyelesaikan masalah banjir hingga tuntas. Semua tergantung pada prioritas masing-masing daerah.
Belajar dari Pengalaman Sebelumnya
Tak ada yang salah apabila kita belajar dari pengalaman. Justru pengalaman yang sudah berlalu, akan memberi suatu gambaran baik untuk ke depannya. Tak terkecuali bagi masalah banjir yang kerap terjadi apabila hujan tak kunjung usai.
Ketika kita sudah mengetahui karakteristik lingkungan sekitar, maka akan menjadi lebih mudah untuk mengatasi masalah lingkungan yang ada. Terlebih saat daerah yang kita tinggali adalah daerah yang rawan banjir. Menuntaskan banjir tersebut tidak hanya dengan satu cara yang hanya menguntungkan kita sendiri, namun juga bagi keuntungan orang banyak.
Fokus pada pembenahan drainase misalnya. Jika drainase berjalan baik, tentu kecil kemungkinan banjir terjadi. Cara ini juga mempunyai jangka waktu yang panjang dibandingkan dengan hanya meninggikan jalan atau rumah, yang justru akan merugikan masyarakat di sekeliling terutama bagi yang kurang mampu.
Intinya, beragam antisipasi pencegahan banjir tersebut dapat berjalan dengan baik apabila ada suatu sinergi antara warga dan pemerintah. Ditambah disiplin diri dari setiap warga untuk berkomitmen merawat lingkungan sekitar, menjadi hal yang wajib hukumnya.
Penulis: Carolus Nova, Sonia Bella, Jonathan Purnama, mahasiswa magang Unika Soegijapranata.