SEMARANG, suaramerdeka – Melalui pertarungan yang sengit dan dramatis, tim basket putri SMA Tri Tunggal akhirnya dapat menjuarai Soegijapranata Basketball League (SBL). Mereka akhirnya mengalahkan tim basket putri SMA Terang Bangsa yang sempat mengalahkan pada final kedua dengan skor 54-55 untuk Tri Tunggal.
Ketua Panitia SBL Emmanuel Ivan menyatakan, kompetisi bola basket yang digelar oleh UKM Bola Basket Unika Soegijapranata menggunakan final dengan sistem the best three. Sistem ini mengadopsi dari liga NBA yang menggunakan sistem the best seven.
“Mungkin sistem ini yang baru kami terapkan, saya melihat belum ada kompetisi lainnya yang diselenggarakan di Kota Semarang maupun di Indonesia yang menggunakan sistem ini,” kata pria yang akrab disapa Ivan di Semarang.
Dengan sistem final the best three, kemenangan yang didapat suatu tim memang berdasarkan dari kemampuan skill dan mentalnya benar-benar teruji. Tidak ada istilah kemenangan karena faktor non teknis lainnya, faktor keberuntungan misalnya.
“Terbukti, pada game final pertama tim putri SMA Tri Tunggal lawan Terang Bangsa dimenangkan Tri Tunggal 62-40. Pada game kedua melalui pertarungan panas dimenangkan oleh SMA Terang Bangsa 55-54,” jelas pria yang juga ketua UKM Basket Ball Unika Soegijapranata itu.
Pada game ketiga yang digelar pada Sabtu (20/2), tim SMA Tri Tunggal dapat meraih gelar juara yang sempat tertunda dengan skor 50-26. Mereka mampu membuktikan kualitas timnya sebagai juara meski sempat kalah setengah bola pada final kedua.
“Rencananya akan dijadikan agenda rutin, melihat animo dan antusiasme peserta maupun penonton tinggi pada kompetisi kali ini. Menguras emosi dan mental sehingga bagus untuk pembinaan,” tutur Ivan.
Pada kompetisi mendatang, rencananya kuota untuk tim yang bertanding tetap seperti saat ini yaitu tujuh tim putra dan empat tim putri dari tujuh SMA di Kota Semarang. Hanya saja tim-tim yang akan diundang mengikuti SBL akan dipilih secara lebih selektif.
Sementara Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unika Soegijapranata Lita Widyo Hastuti menyatakan, kompetisi ini lebih sebagai pembinaan untuk pelatih dan pemain. Kompetisi SBL mengedepankan fairplay karena menggunakan waktu bersih sehingga tidak ada tim yang mengulur-ulur waktu saat bola keluar atau pelanggaran.
“Secara psikoligis, mental pemain lebih terasah karena tidak hanya mengandalkan teknik dalam bermain,” tambahnya.
Sedangkan untuk tim putra, SMA Karangturi tidak menemui kesulitan menghadapi SMA Terang Bangsa, pada final pertama menang 62-53 dan pada final kedua menang 56-39. Dengan hasil ini SMA Terang Bangsa mengawinkan gelar runner up.
Tautan : http://berita.suaramerdeka.com