Pendirian Fakultas Kedokteran, merupakan salah satu upaya untuk menyiapkan SDM Indonesia yang andal di bidang kesehatan. Unika Soegijapranata Semarang, dinilai punya kemampuan mempersiapkan SDM tersebut. Hal ini disampaikan Menristekdikti Prof M Nasir, disela peletakan batu pertama pendirian kampus II Unika di wilayah BSB Ngaliyan, Mijen, Semarang, Rabu (2/1).
Kampus dibawah naungan Yayasan Sandjojo ini pun menyiapkan sarana gedung kuliah di wilayah Mijen, yang nantinya dipakai untuk Fakultas Kedokteran dan rumah sakit. Nasir mengatakan, pihaknya hingga kini masih melakukan moratorium pendirian Fakultas Kedokteran. Namun demikian, jika ada kampus yang bersedia diberi tugas khusus, salah satunya mendidik anak-anak dari daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), pihaknya siap memfasilitasi.
“Sebelumnya, Unika Soegijapranata sudah menyampaikan kesiapannya, untuk mendidik anak-anak dari daerah 3T dalam hal pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan. Permintaan itu merupakan tugas khusus sebelum Fakultas Kedokteran berdiri. Moratorium tetap dilakukan, hanya ada tugas khusus. Bukan anak dari kita dikirim ke daerah 3T, tapi anak dari wilayah tersebut juga belajar kesini. Ada prosedur yang ditetapkan kementerian,” tandasnya.
Nasir menandaskan, pihaknya meminta Unika untuk mendidik anak Indonesia dari kawasan 3T, khususnya di wilayah NTT, Maluku, Papua, dimana wilayah tersebut masih sangat kekurangan kualitas SDM di bidang kesehatan. “Unika menyatakan kesanggupannya untuk menyelenggarakan hal tersebut, dan ini penting untuk pemerataan pendidikan di bidang kesehatan,” ungkapnya lebih lanjut.
Rektor Unika Soegijapranata Prof Ridwan Sanjaya menambahkan, kampus baru ini akan dibangun menggunakan semangat green dan smart campus. Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman pembelajaran (learning experience) yang utuh, dengan dukungan suasana yang supportif dan kondusif, serta dilengkapi dengan fasilitas yang berwawasan lingkungan, ramah disabilitas, dan modern.
Baca juga: Menristek DIKTI Serahkan SK Prodi Sarjana Kedokteran & Profesi Dokter Unika Soegijapranata
Dipaparkan, pembangunan sarana gedung kuliah akan dikerjakan maksimal 2 tahun, sehingga bisa digunakan untuk perkuliahan tahun ajaran 2019/2020. “Kalau pembangunan belum selesai, perkuliahan akan diletakkan di kampus tengah kota di Menteri Supeno. Kalau sudah jadi, baru berpindah kesini,” tambahnya.
Selain gedung perkuliahan, di lokasi seluas 7 hektar ini juga akan dibangun rumah sakit dan sejumlah bangunan penunjang lain. Semua bangunan ditarget selesai dibangun dalam rentang waktu 2 tahun. “Tahap pertama ini gedung kuliah, lalu nanti ada rumah sakit, lalu fakultas kedokteran. Sebetulnya punya banyak desain ruang, akan beberapa gedung dan itu bertahap,” tandasnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko, Sekda Jawa Tengah Sri Puryono, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Ketua Umum Yayasan Sandjojo Dr Agus, dan tamu undangan lain. Rix
►http://harianwawasan.com, Wawasan 4 Januari 2019 hal.4