Mudik Lebaran tahun ini ditandai dengan pengoperasian dan peresmian ruas tol Pejagan-Brebes Timur 20,3 km oleh Presiden RI Joko Widodo. Harapannya, antriran panjang dan kemacetan saat mudik tidak terulang seperti tahun-tahun sebelumya.
Namun kondisi di lapangan berbeda, justru adanya tol ini, jalur non tol Pantura ditinggalkan pengguna mobil. Dampaknya, waktu tempuh menjaid lebih lama, antrian kendaraan lebih panjang.
Jarak 20, 3 km Pejagan-Brebes Timur mininal dapat ditempuh 5 jam 30 menit. “Artinya, propaganda tol mengatasi tidak berhasil. Desain pintu keluar di pantura juga jadi penyebab macet. Harus dirancang tanpa traffic light dgn membangun interchange,” kata pakar transportasi Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno kepada Mediajateng.net.
Macet di tol sungguh membahayakan dan bisa membuat stress berkepanjangan. Sulit akses, bila terjadi kondisi darurat, sulit penanganan. Lain hal di jalan non tol, pemudik dapat kapan pun milih untuk beristirahat dan menikmati tawaran kuliner. Tidak heran, jalur pantura kini lebih lengang dan banyak dinikmati pengendara sepeda motor. “Untung minat transportasi umum semakin tinggi, terutama moda KA. Cukup tertolong dengan itu.Tahun depan masih ada peluang menambah kuota angkuran KA. Caranya menambah frekuensi dan menambah jumlah kereta setiap rangkaian. Satu rangkaian bisa hingga 30 gerbong yang ditarik loko. Tinggal siapkan beberapa stadiun singgah untuk memperpanjang emplasemen,” kata dia.
Peminat bus, tambah Joko juga masih bisa ditambah. “Caranya, menata kondisi stasiun agar senyaman seperti di bandara atau stasiun KA. Juga memperbaiki kondisi sarana angkutan umumnya,” kata dia.
Selain itu, Joko juga menjelaskan bahwa di daerah harus diperbaiki layanan transportasi umum. Kepala daerah harus ditarget kapan transportasi umum harus nyaman. “Termasuk menyediakan transportadi terintegrasi dan lanjutan yang aman dan nyaman. Tidak ada lagi angkutan plat hitam yang mahal dan tidak nyaman di simpul-simpul transportasi,” tegas dia.
Selain transportasi darat, Joko juga menekankan bahwa peran serta kapal laut untuk membawa pemudik, terutama yg sepeda motor juga harus dioptimalkan. “Intinya, perbaikan dengan cepat transportasi umum dari hulu hingga hilir termasuk pendukungnya seperti terminal penumpang dan transportasi berkelanjutan akan membuat beralihnya pengguna kendaraan pribadi ke transportasi umum. Peluang msh ada, perlu terobosan di tahun mendatang,” ungkap dia.
Tautan : http://mediajateng.net