Posisi Rasio Gini di Indonesia yang sudah mengkhawatirkan karena tingkat kemiskinan yang cukup tinggi sangat dipengaruhi oleh perilaku pebisnis yang tidak memihak.
Demikian diungkapkan pengamat Ekonomi Universitas Katholik (UNIKA) Soegijapranata, Prof Andreas Lako, seperti dilansir dari Radio Idola, baru-baru ini.
Adapun ditambahkannya, kemiskinan itu salah satunya disebabkan oleh budaya masyarakat Indonesia yang menuntut kegiatan harus dilakukan sehingga memompa kantong masyarakat. Dicontohkan, pesta adat kematian di daerah tertentu seperti di Indonesia bagian timur, imbuhnya.
Prof Lako berharap peran perusahaan dalam tanggung jawab sosial Corporate Social Responsibility (CSR) utamanya bisa dimaksimalkan sehingga mampu membantu mengatasi masalah perekonomian masyarakat dan menurunkan Rasio Gini.
Selain itu, peran-peran lembaga keuangan untuk support pemerintah seperti OJK juga bisa diandalkan.
Tautan : http://berita.suaramerdeka.com