Universitas Katholik (Unika) Soegijapranata Semarang membangun kampus kedua di Kawasan Bukit Semarang Baru (BSB) Kecamatan Mijen, Semarang. Lokasi ini rencananya untuk Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Teknologi Pertanian dan Rumah Sakit.
Peletakan batu pertama (groundbreaking) secara simbolis dilakukan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI, Prof. Dr. Mohamad Nasir, Rektor Unika Soegijapranata Prof. Dr. Ridwan Sanjaya, Ketua Umum Yayasan Sadjojo Dr. Agus Suryono, dan Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko, Rabu (2/1/2019).
Menurut Rektor Unika Soegijapranata, Prof. Ridwan peletakan batu pertama kampus baru di BSB Semarang tersebut merupakan tonggak sejarah bagi universitas oleh para pendahulu yang telah dimulai pada 2015 silam, seperti oleh Prof Dr Y Budi Widianarko dan Prof Dr Magdalena Sidhartani Zein.
“Saat itu, Prof. Budi adalah Rektor Unika Soegijapranata dan Prof. Magdalena adalah Ketua Yayasan Sadjojo. Kami kini meneruskannya. Sesuai visi, kampus baru ini nantinya akan dibangun menggunakan semangat Green and Smart Campus,” terangnya di sela-sela acara.
Semangat itu, menurutnya, bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman pembelajaran secara lebih utuh, didukung suasana supportif, kondusif, serta fasilitas lengkap berwawasan lingkungan ramah disabilitas.
“Tentu pula sesuai konsep, kampus dimana sebagai gedung nanti adalah tersebut, menjadi kampus modern dan ikonik di Kota Semarang,” tuturnya.
Sementara itu Ketua Umum Yayasan Sadjojo, Dr. Agus menerangkan tujuan utama pada pembangunan kampus baru Unika Soegijapranata tersebut guna mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera.
“Sesuai program Pemerintah Pusat, kami pun ingin berperan aktif membangun sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas serta berkarakter. Satu cara yang kami lakukan melalui pengembangan kampus inovatif ini,” tuturnya.
Dr. Agus menjelaskan proses untuk mewujudkan impian tersebut telah dilakukan sejak penyiapan lahan sekitar 5 hektare pada 2015. Kemudian ditambah 2 hektare pada 2018 ini. Dan harapannya, ini menjadi acuan ke depannya.
“Kami pilih lokasi ini karena BSB adalah daerah yang ramah lingkungan, nyaman, serta menjadi satelitnya Kota Semarang. Itu tentunya sesuai tujuan serta harapan kami. Yakni terciptanya rasa nyaman sehingga semakin besar nilai kebersamaan civitas akademika Unika Soegijapranata,” terangnya.
Adapun yang menjadi penekanan Yayasan, lanjut dia, yakni kampus baru Unika Soegijapranata harus mampu merealisasikan sistem pengembangan konsep kluster melalui beragam program unggulannya.
“Yakni teknologi pertanian serta kesehatan. Apabila lebih dispesifikkan adalah kamus berkonsep teknopark. Selain kedua fakultas itu, nantinya di kampus baru Unika Soegijapranata Semarang juga dikembangkan program kelas internasional,” ucapnya.
Dia berharap melalui beragam rencana serta program tersebut, baik Yayasan Sandjojo maupun Unika Soegijapranata Semarang dapat segera memperoleh izin pembukaan Fakultas Kedokteran dan pada Tahun Akademik 2019/2020 sudah mulai menerima mahasiswa baru.