Untuk memberikan kemudahan akses bagi difabel, Unika Soegijapranata membangun Skyway yang menghubungkan antar gedung di kampus tersebut. Kontur tanah dan bangunan yang mengikuti kondisi alam, menurut Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr Ridwan Sanjaya menyusahkan bagi orang berkebutuhan khusus.
"Adanya Skyway ini orang dengan berkebutuhan khusus, dapat dengan mudah mengakses gedung-gedung yang ada di kampus kami," kata Prof Ridwan Sanjaya sela-sela pemberkatan sekaligus peresmian penggunaan skyway Mikael Unika Soegijapranata, pada Senin (6/1) lalu.
Pemberkatan oleh Romo Aloysius Budi Purnomo Pr, didampingi oleh Romo Roymundus Sugihartanto Pr. Peresmian skyway Mikael dilakukan oleh Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr F Ridwan Sanjaya MS IEC bersama Ketua Pengurus Yayasan Sandjojo Dr Al Agus Suryono MM.
Tujuan kedua adalah alternatif pedestrian, karena akses bagi pejalan kaki di kampus Unika, tidak terlalu besar karena keterbatasan lahan yang banyak digunakan untuk parkir kendaraan bermotor. Dengan adanya akses Skyway di belakang gedung Mikael yang menghubungkan antara Gedung Thomas Aquinas, Mikael dan Antonius akan lebih memudahkan.
“Untuk pelayanan naik dan turun di dalam gedung dari skyway akan dibantu dengan adanya lift yang tersedia di gedung Thomas Aquinas dan gedung Henricus Constant," tambahya.
Pada pembangunan tahap kedua nanti, Skyway akan menghubungkan antara Gedung Antonius dengan Henricus Constant di mana, di gedung tersebut sudah disediakan lift. Pembangunan Skyway tahap pertama ini dikerjakan pada 2019 dan sudah dapat digunakan awal 2020.
Untuk pembangunan tahap kedua, diharapkan selesai pada akhir 2020 sehingga pada 2021 awal sudah dapat digunakan. Selain sebagai akses, Skyway ini menarik digunakan sebagai spot berswafoto.
►https://www.suaramerdeka.com/news/baca/213083/unika-bangun-skyway-untuk-difabel