Unika Soegijapranata menggandeng empat pengajar dari luar negeri, yakni Belanda dan Filipina untuk mengisi kuliah program doktor ilmu lingkungan. Tiga pengajar Belanda ialah Prof Dr Nico van Straalen dari Vrije Universitait Amsterdam, Ansje Lohr PhD dan Frank Van Belleghem PhD, keduanya asal Open University.
Satu pengajar asal Filipina ialah Prof Dr Chal Materro dari University of San Carlos, Cebu City. Selain itu, Sekda Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MP dari kalangan pemerintah juga dilibatkan untuk mengajar di program doktor ilmu lingkungan tersebut. ‘’Selain para profesor, ada 70 doktor yang akan menjadi pengajar S-3 Ilmu Lingkungan Unika.
Program ini baru saja dibuka di Unika, mahasiswa angkatan pertamanya ada 10 orang,’’ kata Ketua Program S3 Ilmu Lingkungan Unika, Prof Dr Andreas Lako SE MSi, di kampusnya, baru-baru ini. Menurut dia, mahasiswanya itu dari beragam kalangan, ada dosen, pelaku bisnis, dan pekerja sosial.
Pengajar dari Australia juga sedang dijajaki untuk bisa mengajar program ini. Adapun tujuan program tersebut adalah menghasilkan doktor ilmu lingkungan yang mampu mengembangkan dan mengaplikasikan teori baru dalam lingkungan untuk mengatasi dinamika permasalahan sosial lingkungan dan eknomi.
Andreas menegaskan, program S-3 ini masih membuka pendaftaran pada 10- 21 September ini. Dosen analis kesehatan Politeknik Katolik (Polteka) Mangunwijaya Semarang Elisa Rinihapsari SSi MSi Med mengaku senang bisa ikut kuliah S-3 Ilmu Lingkungan.
‘’Awalnya sempat bertanyatanya pada diri sendiri, bisa atau tidak menjalani S-3 ini. Kami menjalaninya dengan senang dan semangat, ternyata dosen sangat support dan memberikan pertemanan luar biasa,’’ jelas Elisa.
►Suara Merdeka 21 September 2018 hal.20 , https://www.suaramerdeka.com
