Program Magister Lingkungan dan Perkotaan (PMLP) Unika Soegijapranata Semarang menggelar kegiatan forum diskusi Ruang Rabu secara online.
Adapun tema yang menjadi bahasan adalah mengenai “Belajar dari Vietnam tentang Covid-19 Response”.
Ketua Program Studi PMLP, P Donny Danardono SH Mag Hum mengatakan, Vietnam merupakan salah satu negara yang berhasil keluar dari wabah Covid-19 pada akhir April lalu. Karena itu, menarik untuk mengetahui strategi pemerintah dan masyarakat Vietnam dalam menghadapi pandemi Covid-19 di negara mereka.
"Hal lain, negara Vietnam berbatasan tepat dengan Cina dan berpenduduk sekitar 96 juta," ujarnya dalam keterangan yang diterima, Kamis (7/5/2020).
Dalam forum diskusi Ruang Rabu PMLP tersebut, menghadirkan salah satu dosen PMLP Unika Soegijapranata sekaligus sebagai Regional Director of “Asia of The World Mosquito Program” yang saat ini sedang bertugas di Vietnam, Dr Claudia Surjadjaja.
"Di Vietnam hanya ada satu partai saja, dan belum tentu jika negara sosialis pasti rakyatnya selalu patuh, tapi jika di lihat di Indonesia kita adalah negara kepulauan, sehingga mungkin karena kondisi tersebut perlu menggunakan pendekatan yang lain,” paparnya.
Indonesia juga memiliki berbagai macam suku dan kultur yang berbeda-beda, sehingga mungkin akan lebih sulit untuk penanganannya. Namun demikian ada beberapa hal yang menarik jika berbicara tentang masa pemulihan pasca pandemi Covid-19.
“Ada suatu istilah yang muncul yaitu “The New Normal”, artinya akan ada kebiasaan-kebiasaan baru sebagai dampak pandemi covid-19 yang antara lain adalah kebiasaan sanitasi, ekonomi, religius, dan sebagainya. Yang pasti akan ada perubahan pada masa setelah Covid-19, yang tentu masing-masing negara pola perubahannya akan berbeda-beda, tergantung lama atau tidaknya lockdown itu dilakukan dan seberapa besar dampaknya,” ucapnya.
Terutama ada beberapa hal yang layak kita contoh terkait penanggulangan pandemi Covid-19 di Vietnam, yaitu antara lain adalah, perlu tindakan tegas oleh pemerintah dan menyatakan Covid-19 sebagai ancaman utama dan memutuskan "kesehatan di atas pertumbuhan ekonomi".
Respon awal sejak kasus pertama yang dikonfirmasi dilaporkan dalam pengendalian kesehatan, deklarasi kesehatan dan karantina. Kemudian fokus pada pencegahan, informasi yang efektif, informasi sumber tunggal, meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku.
"Pengujian yang ditargetkan, meningkatkan produksi perangkat uji-diagnostik, meningkatkan kapasitas laboratorium untuk melakukan RT-PCR, sering memperbarui SoP pengobatan, kontak yang agresif dengan isolasi multi tier, dukungan sektor swasta terhadap sistem kesehatan, dan yang terakhir adalah kepatuhan publik," katanya.