Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang menggelar Refleksi karya 2021 Unika Soegijapranata dengan tema “Antusiasmeku Bertransformasi Bagi dan Bersama Unika Soegijapranata” dimulai Senin (26/7/2031). Acara dilaksanakan secara daring di ruang virtual Unika melalui zoom.
Acara Refleksi Karya hari kedua ini (Selasa) dilaksanakan secara berbeda dari hari sebelumnya, karena lebih diarahkan untuk berdiskusi dan sharing kelompok dengan materi dari hasil perenungan diri setelah mendapatkan bekal pada Refleksi Karya hari pertama.
Memandu sekaligus menjadi narasumber kegiatan Refleksi Karya hari kedua Romo Aloysius Budi Purnomo Pr selaku Pastor Kepala Campus Ministry Unika Soegijapranata, memaparkan tentang ‘Kerasukan Tuhan’ untuk menghantar peserta sebelum memasuki sesi kelompok.
“JIka kita hidup dalam roh, itu mejadikan kita inspirasi bahwa Allah tinggal dalam diri kita dan itu berarti kita ‘kerasukan Tuhan’, seperti itulah gambaran saya tentang antusiasme bertransformasi,”papar Romo Budi.
Karena dalam kisah penciptaan, manusia dihembusi dengan nafas Allah, sehingga setiap pribadi kita dihembusi dengan roh Allah. Ketika kita menghayati jati diri kita sebagai ‘Imago Dei’ atau ‘Imitatio Christi’ lalu kita merasa Tuhan ada dalam diri kita dan menyadarinya sehingga kita menjadi ‘kerasukan Tuhan’.
Dan untuk memantik diskusi, Romo Budi mengutip dari buku karya Norman Vincent Peale yang mengemukakan tentang antusiasme yang berarti kualitas tak ternilai yang membuat segalanya berbeda. Antusiasme merupakan solusi kreatif, terlepas dari semua hal yang negatif, kita dapat membawa hal-hal positif.
“Ekspresi antusiasme tampak dalam minat, kegembiraan, semangat dan kegairahan, ini menunjukkan bahwa kita tidak perlu memiliki kehidupan yang membosankan, rutin dan tidak teratur, ucap Romo Budi yang mengutip dari buku karya Norman Vincent Peale.
“Dengan iman kita semakin diteguhkan bahwa kita di dalam Tuhan yang memberikan keberanian, kebijaksanaan, bahkan menunjukkan strategi-strategi, sehingga antusiasme itu bukan suatu karakter positif yang biasa-biasa saja, tetapi sungguh memiliki daya spiritual bahkan makna teologis yang sangat mendalam,”kata Romo Budi.
Sedang dalam acara Refleksi Karya hari kedua ini sesudah menjalani sesi diskusi dan sharing kelompok, berikutnya pada akhir acara ditutup dengan Misa Syukur yang dipimpin oleh Selebran Utama Romo Aloysius Budi Purnomo Pr dan Konselebran Romo Agustinus Handoko MSC.
Dalam pesan homilinya, Romo Handoko mengajak seluruh warga Unika Soegijapranata untuk menjadi orang cerdas seperti kecerdasan Tuhan Yesus sebagai pribadi, dalam menghadapi kehidupan dewasa ini.
“Orang cerdas dalam bahasa Inggris adalah ‘SMART’ people, dan saya harapkan para warga Unika Soegijapranata untuk bisa smart seperti yang akan saya uraikan menurut saya,” tuturnya.
Kata ‘SMART’ terdiri dari ‘S’ yaitu Smile, yang berarti menjadi pewarta sukacita dengan senyum yang muncul dari dalam hati dan terpancar pada diri kita. ‘M’ adalah Maturity atau kedewasaan yang memiliki ciri tidak mudah tersinggung. ‘A’ yakni Acceptable yaitu bisa diartikan mudah menerima baik itu menerima masukan, kritikan dan juga bisa menerima diri. Kemudian ‘R’ berarti Respectful atau Responsibility, Respectful maksudnya saling menghormati dan menghargai, dan Responsibility adalah tanggungjawab bersama untuk membawa Unika menuju masa depan yang transformatif dan berkelanjutan. Serta ‘T’ mempunyai makna Thankfulness, yakni rasa syukur atas segala yang masih kita terima dan miliki, pungkas Romo Handoko.
—https://www.krjogja.com/berita-lokal/jateng/semarang/unika-gelar-refleksi-karya-2021-secara-daring/