Unika Soegijapranata meluncurkan tiga program baru yang dihadiri Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Benny Danang Setianto didampingi para pengelola program baru serta Kepala UPT Promosi dan Rekrutmen Mahasiswa (PRM) Vera Retnowati, di ruang hijau Gedung Mikael, Unika Soegijapranata, akhir pekan lalu.
Tiga program baru tersebut adalah Program E-commerce Technology, Program Digital Performing Arts, dan Program Teknologi Energi. Benny menuturkan, Unika selalu berusaha mengembangkan diri mendekati pada kebutuhan, bukan pasar.
Sebab, jika mendekati pasar maka seakan-akan hanya mencari keuntungan, sedangkan pengembangan program yang dilakukan lebih pada melihat tuntutan yang dikehendaki oleh zaman dalam konteks pendidikan, konteks ekonominya, sekaligus nilai-nilai yang ingin dikembangkan.
Kebetulan mulai tahun akademik mendatang Unika sudah mempersiapkan tiga program baru strata 1 (S-1) dengan berbagai latar belakang yang unik.
Dr Leonardus Heru Pratomo yang membidangi Program Teknologi Energi mengatakan, munculnya Program Teknologi Energi sebagai salah satu program studi baru dilatarbelakangi terjadinya masalah lingkungan sebagai akibat penggunaan bahan bakar fosil yang lama-kelamaan akan menipis dan program pemerintah yang mendorong untuk alih energi dari bahan bakar fosil ke energi baru dan terbarukan (EDT).
Oleh karena itu, berbagai teknologi berbasis energi terbarukan ditawarkan oleh pihak asing misalnya pusat listrik tenaga surya, pusat listrik tenaga bayu atau angin, sedangkan Indonesia mempunyai potensi energi yang baru dan terbarukan seperti energi matahari, angin, air, biomassa, dan fuel cell.
Seni Pertunjukan
Angelika Riyandari, yang saat ini masih menjabat sebagai Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unika menambahkan, Program Digital Performing Arts akan menjadi pilihan bagi anakanak muda yang kreatif dan akrab dengan teknologi.
Program ini merupakan pengayaan dari Prodi S-1 Sastra Inggris. Program baru ini menggabungkan dunia pendidikan dan dunia hiburan serta dirancang untuk menjawab kebutuhan pasar akan lulusan yang fasih berbahasa Inggris sekaligus terampil menghasilkan karya seni pertunjukan yang berbasis teknologi digital.
”Yang membedakan program ini dengan program serupa di universitas lain adalah titik berat program ini pada karya seni pertunjukan (performing arts) yang memanfaatkan teknologi digital.
Oleh karena itu, proses belajar di program ini akan terdiri atas teori dan praktik yang menggunakan peralatan dan program digital,” ujarnya. Sementara itu, program yang tak kalah menarik dan bisa menjadi pilihan para kaum muda adalah Ecommerce Technology.
Dr Bernardinus Harnadi MT yang akan ikut menggawangi program tersebut menuturkan, di dalam Program E-commerce Technology mahasiswa akan belajar tentang teknologi digital, pengelolaan konten, rantai pasokan, sistem pembayaran berbasis financial technology (fintech) yang didukung pemahaman hukum dan pajak yang memungkinkan untuk memahami transaksi dan operasi bisnis lebih terintegrasi sehingga mampu membawa perusahaan berkembang pesat.
”Lulusannya diharapkan mampu menjadi pengembang, wirausahawan, praktisi, atau peneliti di bidang bisnis online,” tambahnya.
►http://www.suaramerdeka.com, Suara Merdeka 5 Maret 2018