Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata bakal mengadakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara penuh pada 2022.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Berta Bekti Retnawati, mengatakan jajarannya tengah melakukan simulasi PTM di 3 program studi sarjana dan 1 program studi magister. Alasannya adalah keempat program studi tersebut sangat membutuhkan pembelajaran tatap muka karena berbasis praktik di lapangan.
Adapun keempat program studi tersebut adalah Program Studi Elektro, Program Studi Teknik Sipil, Program Studi Kedokteran, serta Program Studi Magister Profesi Psikologi.
“Sekarang ini, kegiatan perkuliahan kami masih berlangsung secara hybrid. Simulasi [perkuliahan tatap muka yang dilakukan] sampai akhir tahun ini khusus untuk mahasiswa di Kota Semarang. Sementara yang di luar daerah masih harus dipersiapkan lagi, mulai tempat tinggal dan sebagainya. Jadi sampai akhir tahun ini kita hybrid, Oktober ini simulasi, November kita evaluasi. Jika berhasil akan kami perluas secara bertahap,” jelas Berta, Senin (4/1/2021).
“Target kita pada awal tahun [sudah bisa melaksanakan PTM]. Cuma kebetulan [di awal tahun] sedang break semester. Diharapkan semuanya sudah siap. Termasuk ujian skripsi, tesis, dan sebagainya itu bisa kita mulai [secara tatap muka],” jelas Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Berta Bekti Retnawati, pada Senin (4/10/2021).
Untuk mendukung kegiatan perkuliahan tatap muka, Berta mengungkapkan bahwa seluruh dosen dan tenaga pendidik di Unika Soegijapranata telah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama dan kedua. “Untuk mahasiswa sedang kita data lagi, sudah seberapa banyak. Sebab ini juga jadi persyaratan perkuliahan tatap muka, harus meng-upload sertifikat vaksin Covid-19. Targetnya semua mahasiswa bisa tervaksin,” tambahnya.
Selama dua tahun ke belakang, Unika Soegijapranata melaksanakan perkuliahan secara daring. Meskipun demikian, fasilitas kemahasiswaan tetap berjalan seperti biasa tanpa adanya penutupan atau pembatasan yang berarti.
“Unika itu perpustakaannya tidak pernah tutup. Selalu buka. Karena sebelum pandemi pun, kami baik dari sisi pembelajaran, pelayanan, kurikulum, sudah disiapkan semua. Awalnya memang tidak untuk pandemi, tetapi untuk menyesuaikan dengan Revolusi Industri 4.0,” jelas F Yuwono Agus, Humas Unika Soegijapranata.
Agus juga memberi contoh bahwa mahasiswa bisa tetap mendapatkan pelayanan di perpustakaan meskipun terhalang oleh kondisi pandemi Covid-19. “Perpustakaan itu sudah punya aplikasi tersendiri, jadi mahasiswa itu bisa meminjam buku, melihat katalog koleksi, hingga ketersediaan buku lewat aplikasi. Pengembalian juga tidak harus diantar ke perpustakaan, bisa melalui ojek online,” tambahnya.
Sebelumnya, selain Unika Soegijapranata, Universitas Negeri Semarang (Unnes) juga tengah menyiapkan skenario PTM. Muhammad Burhanudin, Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pusat Humas Unnes menyebut bahwa uji coba PTM akan dilaksanakan secara bertahap.
Pada perkembangan lainnya, di Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada (UGM) bakal memulai PTM Terkendali pada pertengahan Oktober ini. Mahasiswa diharapkan telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama sebelum mengikuti PTM Terkendali tersebut.