Persaingan dunia kerja di bidang pembangunan saat ini, Unika Soegijapranata terus mendapat desakan dari masyarakat untuk membuka profesi keahlian di bidang teknik. Keinginan ini pun akhirnya terwujud, kemarin prodi baru “Profesi Insiyur” akhirnya resmi turun SK dari Kemenristek Dikti.
Rektor Unika, Prof Budi Widianarko mengatakan, pihaknya sangat bersyukur Prodi “Profesi Insiyur” akhirnya sudah mendapatkan ijin. Kenapa profesi insiyur dibutuhkan para lulusan sarjana teknik (ST)? Karena saat ini lapangan pekerjaan para lulusan ST dianggap kurang maksimal.
“Kita membuka “Profesi Insiyur” yang kuliahnya hanya setahun dan para lulusannya nantinya mendapatkan gelar Insiyur (Ir). Bagi lulusan S1 sebaiknya ikuti program setahun profesi insiyur karena saat lulus, ijazah dan sertifikatnya ada tambahan gelarnya Ir,” urainya.
Ketua Persatuan Insiyur Indonesia (PII) Jateng, Wisnu Suharto membenarkan, dalam dunia kerja seperti kontraktor sangat membutuhkan SDM lulusan bergelar insiyur. Apabila sudah lulus prodi insiyur diharapkan juga bisa ikut program sertifikasi yang diadakan PII dan bila lulus tingkatannya ada gelarnya semacam IPP IPM atau IPU.
“Persaiangan kerja dalam bidang pembangunan untuk fakultas teknik kalau bisa jangan hanya lulusan ST, akan tetapi ikutilah profesi insiyur agar dalam bekerja juga punya jabatan dan wewenang,” cetusnya.
PR I Unika, Dr Agustina Sulastri menambahkan, prodi baru profesi insiyur sudah bisa dibuka dan siap menerima mahasiswa baru. “Sementara ini kita butuh 20 orang pendaftar,”pungkasnya.
Tautan : http://jatengpos.co.id
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi