Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah menggandeng Mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Katolik (UNIKA) Soegijopranoto Semarang menyelenggarakan Lomba Fisika Android APHICS (Android Physics Measurement Competition) yang merupakan rangkaian acara Pameran Produk Inovasi 2017.
Kegiatan perlombaan fisika APHICS, rencananya akan berlangsung pada Sabtu-Minggu, 16-17 September 2017 di Gelanggang Olahraga (GOR) Jetayu Pekalongan.
“Sebenarnya, kami pernah mengadakan lomba serupa tahun 2016 lalu. Tahap pertama respon pesertanya bagus dan banyak peserta yang ikut. Sehingga 2017 ini kami diminta untuk menyelenggarakan kembalidengan event yang dibarengkan dengan pameran Produk Inovasi 2017,” ujar Ketua Panitia Lomba Fisika APHICS, Grady Raphael, Selasa (12/9).
Menurut Grady, kegiatan lomba fisika APHICS ini merupakan lomba yang ditujukan bagi pelajar tingkat SMA/SMK di Jawa Tengah yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan di bidang Ilmu Pengetahuan Alam utamanya Fisika.
“Di era modern seperti saat ini, kemajuan teknologi dibidang elektronika dan komunikasi sangatlah pesat. Salah satu teknologi yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari adalah Smartphone. Dibalik kecanggihan Smartphone, sebenarnya juga terdapat beragam aplikasi yang bisa diterapkan dalam ilmu fisika dan akademik seperti mengukur kemiringan, menentukan arah, hingga mengukur kenyaringan bunyi. Sehingga kami dari Fakultas Teknik Unika mengangkat smartphone sebagai media perlombaan fisika,” ujar Grady.
Hal serupa juga diungkapkan Dr. Leonardus Heru Pratomo, ST. MT. selaku Ketua Penyelenggara Lomba Fisika APHICS 2017. Menurutnya, selama ini di Jawa Tengah belum ada lomba-lomba mengedukasi yang menggunakan smartphone sebagai media lomba.
“Kebanyakan siswa bermain HP hanya untuk chat, game atau komunikasi padahal dengan Smartphone berbagai macam pengukuran atau teknik-teknik fisika bisa dilakukan,” katanya.
Leo yang juga merupakan Dosen Fakultas Teknik UNIKA ini mengaku berencana melengkapi aplikasi APHICS ini. “Sebelum aplikasi ini dipilih, kami telah mendownload dan mensurvey serta mencoba langsung, bahkan keakuratan aplikasi ini sudah 99 persen sempurna,” imbuh Leo.
Selanjutnya, lanjut Leo pihaknya akan memodifikasi serta melengkapi fitur-fitur yang ada agar bisa berguna bagi masyarakat. “Kami jngin memodifikasi aplikasi APHICS untuk hal-hal positif seperti pengukuran detak jantung dan yang bersifat bio medik,” ungkapnya.