Berkali-kali Tia Hendi, sapaan akrab Krisseptiana, istri Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi itu menyampaikan terimakasih kepada pimpinan Unika Soegijapranata pada Kamis (10/1/2019) di Halaman Gedung Thomas Aquinas Unika Soegijapranata Semarang.
Tia Hendi yang juga merupakan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang itu hadir di kampus tersebut guna mengikuti dua agenda.
Pertama adalah menyaksikan 145 mahasiswa peserta KKN Reguler Periode I Tahun Akademik 2018-2019 yang dilepas ke Kecamatan Pagerruyung Kabupaten Kendal.
Kedua, penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Program Kuliah Kerja Sinergis (KKU) antara Tim Penggerak PKK Kota Semarang dan Unika Soegijapranata Semarang yang direncanakan direalisasikan mulai Tahun Akademik 2019-2020.
“Kami cukup kaget saat awal rencana kemitraan ini hingga akhirnya teralisasikan melalui PKS ini. Sebab, sangat jarang sekali pihak lain mau bermitra bersama Tim Penggerak PKK. Tidak semua mau,” ucap Tia Hendi.
Kepada Tribunjateng.com, Kamis (10/1/2019), dia berujar, tidak menampik masih jarangnya pihak yang mau bermitra tersebut dikarenakan konsep kerja yang dilaksanakan Tim Penggerak PKK Kota Semarang tidak menghasilkan apa-apa bagi mitra (partner).
“Semua yang kami programkan dan laksanakan selama ini 100 persen adalah pengabdian masyarakat. Konsepnya sosial kemasyarakat. Bahkan kami benar-benar tidak digaji, semuanya serba kerja ikhlas, sukarela,” tandasnya.
Sehingga, lanjutnya, hal pertama yang disampaikan saat ditawari untuk bermitra oleh Unika Soegijapranata Semarang, adalah pernyataan tersebut.
Ternyata dari sisi visi-misi mampu sinergi antara Tim Penggerak PKK Kota Semarang dengan Unika Soegijapranata.
"Mohon maaf karenanya saat memberikan tanggapan, saat sambutan, kami selalu ingin ucapkan rasa terimakasih kepada Unika Soegijapranata Semarang. Harapannya, dari kemitraan di lima tahun ke depan semakin mudah tercapai program-program kerja kami," terang Tia.
Di sisi lain, Tia sebelumnya pun meminta maaf apabila nama besar Unika Soegijapranata sebagai perguruan tinggi berbasis teknologi tersebut bakal sering bersabar diri dalam merealisasikan program kemitraan itu.
"Kami tidak menampik, kader Tim Penggerak PKK Kota Semarang memang para ibu hebat, tetapi mayoritas mereka sudah sepuh. Sehingga dalam soal teknologi dalam penerapan program agak lama, butuh kesabaran. Berbeda dengan generasi-generasi saat ini," tuturnya.
Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr Ridwan Sanjaya menyampaikan, pertimbangan awal pihaknya mencoba menggandeng Tim Penggerak PKK Kota Semarang adalah ingin senantiasa bisa ikut serta berkontribusi aktif dalam pembangunan yang ada di daerah.
“Kampus kami ada di Kota Semarang. Sangat lancang jika kami tidak berpartisipasi membantu merealisasikan program-program pemerintah. Kami termasuk mahasiswa seyogyanya juga menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam penyebarluasan program kepada masyarakat,” tuturnya.