Memasuki era masyarakat (Society) 5.0 atau Revolusi Industri 4.0, ada tiga hal yang berperan yaitu kecerdasan buatan, big data dan internet of things atau semua perangkat terhubung dengan internet. Bagaimana interkoneksi data itu, dapat dipergunakan untuk pengambilan keputusan, memudahkan dunia bisnis, dan memudahkan masyarakat dalam hidup sehari-hari.
“Ketiga hal tersebut sudah dilakukan Unika Soegijapranata. Artinya aktifitas para mahasiswa selama perkuliahan itu, direkam dalam sistem informasi di Unika. Selain itu juga tersertifikasi serta terverifikasi, yang nantinya diolah dan disajikan pada saat mereka kemudian hari berhubungan dengan dunia kerja,” terang Rektor Prof Ridwan Ridwan Sanjaya, dalam Wisuda Periode I tahun 2019 Unika Soegijapranata di kampus Bendan Dhuwur, Semarang, Sabtu (27/4).
Lebih lanjut dipaparkan, bahwa teknologi di masa sekarang harus dapat memudahkan kita, untuk memutuskan sesuatu atau mengambil keputusan. Hal tersebut dijawab kampus tersebut, dengan beragam aplikasi dalam mendukung perkuliahan hingga lulusan Unika.
“Beberapa waktu lalu, kita meluncurkan aplikasi Dashboard Informasi Mahasiswa (Dimas). Melalui aplikasi ini, berbagai data yang dihasilkan dari aktivitas mahasiswa, dikumpulkan dan diolah untuk dihasilkan kesimpulan dan saran bagi penggunanya,” lanjutnya.
Mahasiswa selain diperlihatkan tren hasil studinya dari waktu ke waktu, juga diinformasikan prediksi waktu kelulusan berdasarkan rekam jejak selama studi. Termasuk, saran dalam mengambil mata kuliah tertentu, yang diprediksi dapat meningkatkan hasil studinya.
“Analisa data ini dimungkinkan berkembang untuk informasi-informasi lain, yang membantu mahasiswa saat studi maupun saat lulus nanti. Harapannya, melalui analisa data yang ada, lulusan bukan hanya didorong selesai studi dengan baik, tetapi juga meningkat secara kualitas,” lanjut Prof Ridwan.
Alternatif-alternatif dalam menggali bakat, mendapatkan pengalaman, serta memperluas wawasan dapat disajikan, berdasarkan profil dan rekam jejak yang terbaca selama mahasiswa menjalani kuliahnya.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut Unika juga meluncurkan platform crowdfunding atau penggalangan dana Dukungan Kita (Duta). Istilah crowdfunding merujuk pada kerjasama masyarakat, dalam menghasilkan dana secara kolektif melalui internet.
“Duta menjadi media penghubung bagi alumni, dunia bisnis, dan masyarakat dengan mahasiswa di kampus ini. Selama ini, universitas telah mengupayakan dukungan finansial kepada mahasiswa, melalui beasiswa internal, kerjasama dengan bank, dukungan gerakan kewirausahaan mahasiswa, beasiswa dari eksternal, dan menggalang CSR dari perusahaan-perusahaan yang terhubung dengan universitas, hingga bantuan , Ikatan Alumni Unika Soegijapranata (IKA Soepra), ” lanjutnya.
Namun gerakan bersama secara luas seperti ini, bukan hanya menjadi budaya baru di masyarakat kita sekarang ini, tetapi juga menghasilkan dampak yang lebih besar dibandingkan jika dilakukan sendiri atau terpisah-pisah.
“Untuk itu, keberadaan Duta diharapkan bisa menjadi platform yang dapat menjembatani alumni, perusahaan, masyarakat, maupun civitas academica dalam membantu mahasiswa yang membutuhkan. Kami juga mendoakan wisudawan/wati menjadi pribadi-pribadi yang sukses dan berdampak di masyarakat. Semoga suatu saat nanti Anda dapat berkontribusi melalui situs duta.unika.ac.id,”pungkas Prof Ridwan.