Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-35, Unika Soegijapranata mengadakan beberapa acara selama bulan Agustus 2017 ini, salah satunya “Open Maron”. “Open Maron” berasal dari kata “Open”(bahasa Jawa) yang berarti merawat dan kata “Maron” (nama pantai di pesisir kota Semarang). . Sesuai dengan arti nama tersebut, acara ini merupakan bentuk kepedulian Unika terhadap lingkungan dan kepedulian dinyatakan dengan gerakan bersih bersih Pantai Maron Semarang akhir pekan lalu.
Acara berlangsung sejak pukul 08.00 wib hingga pukul 11.00 wib diikuti 400 orang keluarga besar Unika mulai dari Rektor, Rektor terpilih, para dosen dan tenaga kependidikan. Acara juga dihadiri Komandan Lanud Ahmad Yani Semarang yang diwakili oleh Letnan Kolonel (Letkol) I Wayan Sudarsa, SH selaku Komandan Detasemen Pangendali Pangkalan Udara Ahmad Yani Semarang yang juga sebagai pembina keamanan Pantai Maron.
Dr. V. Kristina Ananingsih, ST., M.Sc selaku Ketua Panitia Dies Natalis ke-35 menjelaskan acara kepedulian lingkungan ini merupakan bentuk penghayatan Unika terhadap tema karya Unika yang Peduli, Aktif dan Bermakna.
“Untuk pedulinyanya, kita menyatakan kepedulian kita di lingkungan sekitar terutama pantai Maron yang menjadi salah satu objek wisata kota Semarang. Keadaannya perlu diperhatikan, terutama banyak sampah di sini. Makanya kita menyatakan kepedulian kita di pantai Maron ini” Ujar Kristina.
Kristina menambahkan selain sebagai bentuk penghayatan pada tema karya Unika, acara ini juga sebagai bentuk tanggung jawab sebagai manusia yang sudah menempati bumi ini. “Dengan adanya acara ini kita bisa merefleksikan bahwa lingkungan sekitar kita merupakan tanggungjawab kita, kita yang sudah menempati maka kita juga harus memperhatikan lingkungan kita dengan bersih bersih” tambah Kristina.
Sementara itu, Letnan Kolonel (Letkol) I Wayan Sudarsa, SH menyatakan pihaknya mendukung dan merasa senang dengan adanya kegiatan bersih bersih pantai Maron yang diadakan Unika. Menurutnya acara ini sangat menyelamatkan kerang dan orang orang yang mengkonsumsi kerang. Selama ini banyak sampah limbah plastik di pantai dan sampah limbah plastik tersebut bisa termakan kerang serta lebih bahayanya lagi jika kerang tersebut dikonsumsi oleh manusia.
“Rektor Unika sudah pernah cerita bahwa pernah ada penelitian tentang limbah plastik di Pantai Maron. Limbah plastik di Pantai Maron ini bisa dimakan kerang dan selanjutnya apabila kerang tersebut dikonsumsi oleh manusia, kan berbahaya” tegas Wayan.
Salah seorang warga pantai Maron menyatakan Unika Soegijapranata ternyata baru satu-satunya perguruan tinggi yang telah melakukan kegiatan bersih-bersih di Pantai Maron dan meninggalkan komentar positif bagi warga sekitar lokasi yang berjualan di sekitar pantai. Anisah, salah satu warga sekitar mengatakan merasa senang dengan kegiatan bersih bersih karena pantai jadi terlihat lebih bersih dari biasanya.
Selain mendapat komentar positif dari warga sekitar, acara ini juga menambah wawasan peserta, di antaranya Stevanus Hadiyarso, dosen Ilmu Komunikasi Unika. Ia sangat antusias mengikuti acara ini karena bisa mengenal pantai Maron yang sebenarnya.
“Saya antusias karena belum pernah ke sini dan penasaran juga pantai Maron ini seperti apa, karena setahu saya di dekat wilayah Tanah Mas katanya dulu juga ada Pantai Maron ternyata tidak ada dan ternyata Pantai Maron yang sebenarnya ada disini” ujar Hadiyarso.