Kemajuan teknologi dan ide-ide kreatif, membuat semuanya bisa menjadi mendekati kenyataan meski hanya secara virtual. Pandemi Covid-19 membuat segala acara yang menghadirkan orang dalam jumlah besar, terpaksa semuanya harus dibatalkan agar mata rantai penularan tidak semakin meluas.
Prosesi wisuda kelulusan Perguruan Tinggi, merupakan satu dari sekian banyak agenda pendidikan yang terpaksa untuk dibatalkan atau ditunda. Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr Ridwan Sanjaya menyatakan, menggantikan perasaan diwisuda secara langsung seperti sebelum pandemi Covid-19 memang tidak mudah.
"Menggunakan teknologi video conference atau yang sudah pernah kami coba dengan menggunakan Chroma Key dengan green screen atau blue screen, tidak bisa menggantikan momen ketika kucir wisudawan dipindah," kata Prof Ridwan kepada suaramerdeka.com, Minggu (7/6).
Panitia wisuda menurutnya, ingin agar wisudawan tetap merasakan sensasi diwisuda dan terlibat di dalamnya meski hanya secara virtual. Maka dicarilah bentuk wisuda, yang bisa menjadi dokumentasi seumur hidup, semirip mungkin dengan wisuda aslinya.
Ide penyelenggaraan wisuda ini sempat dicoba dalam beberapa kali eksperimen, termasuk memanfaatkan teknik Chroma Key dengan layar hijau, agar tampak berada pada suasana wisuda secara riil. Namun kemudian panitia mencari lagi teknis yang lebih nyata melalui kerjasama dengan Dreamlight World Media yang sudah berpengalaman dalam hal animasi.
"Gagasannya seperti dalam game animasi The Sims di mana ketika kita memainkannya, seolah-olah terlibat di dalamnya," tambahnya.
Kerjasama dengan Dreamlight World Media sambung Ridwan, membuat prosesi wisuda tampak nyata dan kekinian yang dikemas dalam sebuah video dengan teknologi "Face Tracking Animation." Video tersebut menurutnya, disebut "Virtual Celebration for Graduation."
Lihat video: http://news.unika.ac.id/virtual-celebration/
"Akan segera kami rilis, yang direncanakan akan tayang pada saat Wisuda Periode II/2020. Untuk Wisuda Periode I Maret dan Periode II Juni yang ditunda karena pandemi," tuturnya.
Teaser video tersebut sementara bisa dilihat di media sosial Unika Soegijapranata, jika diamati secara cermat tampak adanya peran animasi di dalam tampilan tersebut. Melalui teknologi "Face Tracking Animation" wisudawan terlihat mengikuti acara wisuda secara langsung, meskipun sebetulnya merupakan campur tangan animasi dari wajah wisudawan.
"Dokumentasi virtual ini mensyaratkan wisudawan untuk mengirimkan dokumentasi pribadi berdasarkan syarat-syarat yang ditentukan oleh Biro Administrasi Akademik," tambahnya.
Menurut Ridwan Dreamlight, COO Heru Tanaya ternyata tertarik dan merasa tertantang mewujudkan ide wisuda yang menurutnya pertama kali di Indonesia tersebut. Jika melihat wisuda daring yang telah dilakukan perguruan tinggi lainnya, penonton maupun wisudawan akan melihat perbedaan termasuk sensasi prosesi upacara wisuda.